Universitas Airlangga Official Website

Serba-Serbi Kuliah di Farmasi dalam Open House FF UNAIR 2023

UNAIR NEWS – Open House Fakultas Farmasi UNAIR menggelar webinar nasional dari Sabtu hingga Minggu (28-29/1/2023). Pada hari kedua, apt Eza Riyeni SFarm diundang untuk menjadi pembicara dalam webinar yang diikuti sebanyak 252 peserta itu.

Menurut Eza, dunia perkuliahan di bidang kefarmasian cukup menguras tenaga. Ia juga berbagi cerita dari teman maupun pengikut di sosial media yang kebanyakan merasa kesulitan di tengah semester perkuliahan.

“Kesulitan biasanya dialami dalam tiga tingkat, yakni tingkat awal, tengah, dan akhir. Di tingkat awal, kita baru menjadi mahasiswa, sibuk mencari jati diri, bahkan nggak jarang juga tertekan karena homesick bagi yang terbiasa di rumah,” ujar pemilik akun @apotekerhack itu.

Lebih lanjut, di tingkat tengah, mahasiswa mulai sering berada di laboratorium sehingga mengharuskan adanya laporan praktikum sekaligus menjadi masa paling jenuh. Pada akhirnya, di tingkat akhir, tekanan muncul dari kesibukan magang, KKN, serta memikirkan bidang kefarmasian yang akan dipilih sebagai profesi.

“Namun, aku benar-benar berharap melalui sharing kali ini, kalian bisa lebih prepare dari awal karena ketika zamanku kuliah dulu, belum ada (sharing, Red). Jadi, ketika prepare lebih awal, kalian jadi lebih bisamenghadapi semester-semester atas,” ungkapnya.

Kiat Bertahan

Tentu saja, Eza mengungkap bahwa kiat bertahan di dunia perkuliahan yang pertama adalah memiliki mindset sebagai mahasiswa. “Teman-teman harus ingat bahwa teman-teman memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan kuliah ini. Jadi, kita harus mengetahui kemampuan diri sendiri,” kata alumnus Universitas Jenderal Achmad Yani itu.

Salah satu kemampuan diri sendiri yang cukup krusial dalam masa perkuliahan adalah gaya belajar. Ia membagi gaya belajar menjadi tiga, yakni secara visual, audiotori, dan kinestetik. “Gaya belajar pun harus disesuaikan dengan karakter masing-masing yang tentunya tidak sama,” ujarnya.

Kembangkan Kemampuan Diri

Menurut Eza, kurang afdol rasanya apabila seseorang diberi kesempatan untuk menjadi mahasiswa tanpa mau mengembangkan kemampuan dirinya. Kemampuan diri yang dapat dikembangkan yakni seperti kepemimpinan, berpikir kritis, komunikasi, kemampuan dalam hal digital, dan masih banyak lagi.

Manajemen waktu, menjadi salah satu cara penting untuk dapat mengembangkan kemampuan diri. “Kita harus punya plan seharian akan melakukan apa saja, kemudian dapat dituang melalui to-do-list, dan jangan lupa untuk selalu evaluasi setiap akan tidur,” sarannya.

Selain itu, Eza juga memberi pesan agar mahasiswa berani mencoba memulai hal-hal sederhana. “Jangan lupa, niatkan itu semua untuk diri sendiri, bukan orang lain,” tutupnya. (*)

Penulis: Leivina Ariani Sugiharto Putri

Editor  : Binti Q. Masruroh