UNAIR NEWS – Memperingati lima tahun berdirinya Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga (RSTKA) sejak tahun 2017, Fakultas Kedokteran UNAIR menggelar “Symposium Adventure and Remote Medicine: An Approach for Maritime Based Health Services” yang berlangsung hybrid pada Sabtu (11/2/2023).
Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga (RSTKA) lahir sebagai solusi atas permasalahan kesehatan di Indonesia, terutama pada pemerataan pelayanan kesehatan di seluruh Indonesia. Sejak awal berdirinya pada tahun 2017 tentu tak lepas dari kontribusi dari para rekan dokter sejawat dan para relawan. Salah satunya, dr. Sherly Yolanda yang menjadi relawan pada RSTKA khususnya pada ekspedisi MARCO-19.
MARCO-19 merupakan ekspedisi pertama ke Pulau Madura guna untuk memberantas berita bohong mengenai Covid-19 dan vaksinasi, dan mengedukasi para masyarakat untuk melakukan vaksinasi. Latar belakang pencanangan MARCO-19 yaitu pada tahun 2021, Jawa Timur terhitung wilayah dengan kasus aktif Covid-19 tertinggi. Khususnya pada wilayah Madura yang belum mencapai target vaksinasi.
Dr. Sherly Yolanda menceritakan, hal yang menghambat percepatan vaksin di wilayah kepulauan yakni masyarakat masih percaya akan berita bohong mengenai Covid-19 dan vaksinasi, minimnya tenaga kesehatan dan tidak meratanya sosialisasi COVID-19 di Indonesia.
Hasil riset yang dilakukan dr. Sherly Yolanda dan rekan sejawatnya adalah mayoritas masyarakat percaya bahwa Covid-19 merupakan penyakit yang berbahaya. Namun, sebagian dari mereka menganggap bahwa dengan vaksin tidak dapat melindungi sepenuhnya dari Covid-19.
Mereka cenderung pada pengobatan herbal, vitamin dan mengonsumsi makanan bergizi. Peran tokoh masyarakat turun andil dalam hal ini untuk menyakinkan masyarakat karna tingkat kepercayaan pada tokoh masyarakat sangat tinggi.
Dalam ekspedisi MARCO-19 tak hanya terjun kepada masyarakat, namun juga menghasilkan karya. Salah satunya menghasilkan artikel jurnal dan buku yang bertajuk “Anti Hoaks pada Vaksinasi Covid-19”.
“Alhamdulillah, buku tersebut juga telah tersertifikasi HAKI, dan teman-teman dapat mengakses buku tersebut pada Google e-book,” tambah dr Sherly.
Di akhir, Sherly Yolanda menyampaikan semoga yang telah ia lakukan dapat bermanfaat untuk kedepannya dan RSTKA sangat terbuka pada para rekan dokter sejawat untuk menjadi relawan di RSTKA.
Penulis: Satrio Dwi Naryo
Editor: Khefti Al Mawalia