UNAIR NEWS – Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (UNAIR) kembali mengadakan Webinar Class on Entrepreneurship (WCE) dengan mengangkat tema “Dokterpreneur dan Inovasi Medis”. Pada kesempatan tersebut, Dr Ivan Rizal Sini MD FRANZCOG GDRM SpOG sebagai pembicara utama menyampaikan bahwa layanan kesehatan sudah jauh berubah jika dibandingkan pada beberapa tahun sebelumnya. Perkembangan yang sangat pesat mendorong dokter harus mampu beradaptasi.
“Konsekuensi terhadap peningkatan modernisasi teknologi ini akan meningkatkan potensi dokter dalam memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pasien,” ujar dokter Ivan (29/05/2022).
Indonesia saat ini, sambungnya, baru berkontribusi sekitar tiga persen dalam penggunaan healthcare technology. Tantangan utama yang terjadi, lanjutnya, adalah bagaimana merubah mindset seorang dokter sebagai klinisi untuk terbuka pada entrepreneurship.
“Karakter intrapreneurship akan menjadi ciri khas seseorang atau organisasi untuk mempunyai intensi berpikir, bersedia atau tidak untuk mengambil resiko pada saat masuk dalam entrepreneurship,” jelas dokter Ivan.
Menurut dokter Ivan, konflik yang sering terjadi antara dokter dan rumah sakit dilatarbelakangi oleh minimnya pemahaman akan pentingnya pelayanan kesehatan dengan konsep ekonomi. Oleh karena itu, tandasnya, pada beberapa universitas telah menerapkan modul atau kurikulum entrepreneur khususnya di kalangan fakultas kedokteran.
“Saat dokter memutuskan untuk menjadi Doctorpreneurship, pertama-tama harus berani mengambil resiko bahwa inovasi yang dilakukan harus memberikan economic value, efficiency dan productivity serta mempunyai outcomes yang terukur,” jelas CEO Morula Indonesia itu.
Bentuk pembekalan yang bisa diterapkan sedini mungkin dikalangan mahasiswa kedokteran adalah leadership. Persiapan jiwa kepemimpinan yang kuat tandasnya, akan memberikan konsep intrapreneurship pada diri mahasiswa.
Pada akhir, dokter Ivan berpesan bahwa profesional medis diharuskan bekerja dalam batas-batas atau prinsip-prinsip etika dan nilai-nilai profesional yang tinggi. “Sebagai Doctorpreneurship, perubahan pola pikir sangat diperlukan karena dalam praktik saat ini, karakter kewirausahaan akan menjadi diperlukan untuk memberdayakan layanan yang lebih baik kepada pasien,” pungkasnya.
Penulis: Muhammad Suryadiningrat
Editor: Nuri Hermawan