Universitas Airlangga Official Website

SIKIA Bantu Cek Hewan Kurban di Banyuwangi

Pengecekan Sapi Kurban oleh Dokter Hewan Dinas dan Mahasiswa di Salah Satu Peternakan di Kecamatan Kalipuro (Sumber: Panitia)
Pengecekan Sapi Kurban oleh Dokter Hewan Dinas dan Mahasiswa di Salah Satu Peternakan di Kecamatan Kalipuro (Sumber: Panitia)

UNAIR NEWS – Hari Raya Idul Adha menjadi momentum khusus dalam menjalankan ibadah kurban. Hewan juga memiliki persyaratan khusus yang dapat dijadikan kurban seperti keadaan fisik, umur, dan kesehatan. Dalam membantu masyarakat dalam pengecekan persyaratan tersebut dan memastikan sembelihan dalam keadaan Aman, Sehat, Utuh, dan Halal (ASUH). Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi bersama dengan Mahasiswa Kedokteran Hewan Sekolah Ilmu Kesehatan dan Ilmu Alam (SIKIA) UNAIR melaksanakan kegiatan Antemortem dan Postmortem pada Selasa (27/6/2023) hingga Kamis (26/6/2023).

Ketua Pelaksana AMPM 2023, Fatimatus Zahroh mengatakan kegiatan AMPM menjadi salah satu proses yang diberikan kepada mahasiswa kedokteran hewan menjadi dokter hewan profesional berjiwa sosial. Sekaligus mengajarkan untuk dapat terjun langsung untuk tata cara pemeriksaan yang Ante Mortem dan Post Mortem yang selalu dilakukan bersama dokter dokter hewan pada waktu Idul Adha. Sehingga mahasiswa mengerti penugasan dokter hewan dalam pengawasan produk pangan asal hewan.

“AMPM juga menjadi cara mahasiswa mengetahui bagaimana tugas dokter hewan untuk memastikan kelayakan daging qurban yang akan dibagikan ke masyarakat,” katanya.

Foto Bersama Dokter Hewan, Mahasiswa, Bhabinkamtibmas, dan Babinsa pada Pemeriksaan AMPM di Kecamatan Giri (Sumber: Pribadi)
Foto Bersama Dokter Hewan, Mahasiswa, Bhabinkamtibmas, dan Babinsa pada Pemeriksaan AMPM di Kecamatan Giri (Sumber: Pribadi)

Mahasiswa Kedokteran Hewan yang menjadi relawan terdiri dari 34 orang angkatan 2019 hingga 2022 yang terbagi menjadi beberapa tim. Tim mahasiswa disebar bersama dengan dokter hewan lapangan dari Dinas ke beberapa kecamatan diantaranya adalah Kalipuro, Licin, Rogojampi, Giri, dan lingkungan Banyuwangi Kota.

“Total terdapat 34 volunteer yang terbagi menjadi 8 kelompok pada pelaksanaan AMPM tahun ini,” tuturnya.

Relawan mahasiswa tak hanya melakukan pengecekan fisik hewan kurban yang akan disembelih. Mahasiswa juga diajak untuk mengecek dari keadaan daging pasca disembelih yang layak untuk ditemukan. Hasilnya ditemukan spesies parasit pada beberapa organ yang dikumpulkan oleh relawan mahasiswa untuk dikoleksi oleh Divisi Parasitologi Kedokteran Hewan SIKIA.

“Volunteer diwajibkan mengumpulkan spesimen yang dapat diletakkan di pot sempel kepada panitia untuk disetorkan kepada divisi parasit,” ujarnya.

Relawan juga diwajibkan untuk membuat video berdurasi satu hingga dua menit sebagai penugasan yang harus dilakukan. Hal tersebut juga menjadi bukti dokumentasi kegiatan yang dilakukan dari masing-masing kelompok.

Mahasiswa Program Studi Kedokteran Hewan SIKIA angkatan 2022 tersebut berharap agar mahasiswa yang menjadi relawan dapat mengerti dan memahami tata cara pemeriksaan Ante Mortem dan Post Mortem. Sehingga kedepannya dapat memahami kelayakan daging dengan prinsip ASUH.

“Dapat membedakan kelayakan daging qurban yang siap diedarkan ke masyarakat.” harapnya.

Sebelum pelaksanaan AMPM dilakukan di tengah masyarakat, relawan AMPM dari mahasiswa Kedokteran Hewan SIKIA UNAIR terlebih dahulu diberikan sosialisasi terkait tata cara AMPM yang benar. Acara pembekalan tersebut dilaksanakan pada Selasa (27/6/2023) di Kampus SIKIA Giri.

Penulis: Azhar Burhanuddin

Editor: Feri Fenoria