UNAIR NEWS – Sebagai aset negara, mahasiswa merupakan unsur utama Perguruan Tinggi yang perlu didorong untuk mendewasakan diri menjadi manusia yang memiliki ilmu pengetahuan dan kemampuan hard skill & soft skill. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk membantu mengembangkan potensi mahasiswa secara optimal adalah melalui kegiatan pengembangan bakat yang disertai pendaftaran beasiswa.
Mengenai hal tersebut, Banyuwangi Public Health Association SIKIA UNAIR melalui Divisi Intelectual Application dan Career Preparation berupaya untuk menggugah semangat mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan hard skill & soft skill berdaya saing tinggi melalui program Self Improvement dan Sharing Beasiswa.
Dalam kegiatannya, menghadirkan Horas Tua Nopriadi Tampubolon selaku penerima beasiswa KSE 2022. Ia menjelaskan bahwa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) telah menerima layanan beasiswa mencapai 27.997 orang pada 31 Oktober 2021 lalu. Hal tersebut guna mendukung pendidikan terbaik anak muda bangsa, mengingat bonus demografi Indonesia harus dimanfaatkan agar menjadi sebuah peluang serta potensi bagi kemauan Indonesia.
CEO SolvedX ini menyebutkan, dalam meraih cita, mahasiswa harus memiliki beberapa pegangan khusus dalam branding diri. Pasalnya, lolosnya serangkaian proses seleksi beasiswa akan melihat kemampuan yang berbeda pada mahasiswa satu dengan mahasiswa lain. Oleh karenanya, klaim beasiswa terbaik berasal dari skill khusus serta kesesuaian potensi diri pada program beasiswa yang ditawarkan.
“Dalam hal ini, yang terpenting adalah memahami potensi diri terlebih dahulu, baru setelahnya memulai perubahan, dan menitih prestasi secara berkelanjutan,” ujarnya.
Sementara itu, Firsta Yufi Amarta Putri selaku pemateri kedua dalam acara tersebut turut menjelaskan mengenai self improvement dengan metode personal branding yang sempurna. Dalam penjelasannya, beliau memaparkan bahwa yang terpenting dari personal branding improvement adalah sebuah mindset “I’m a brand”. Dengan tindakan tersebut, seseorang akan memikirkan bagaimana cara mengembangkan potensi berbeda yang ada dalam diri mereka menjadi sebuah branding yang mampu dilihat orang lain.
“Branding diri adalah sebuah potensi yang membedakan dirimu dengan orang lain,” ungkapnya.
Raki Jawa Timur tersebut melanjutkan, guna mencapai branding diri sesuai keinginan, keseimbangan antara usaha dan hasil harus tetap diperhatikan. Dalam hal ini, perlu adanya perbaikan diri melalui beberapa tahapan yang akan membuka jalan menuju branding diri terbaik.
Ia menyebut, konsisten merupakan faktor terpenting dalam pijakan awal. Baru setelahnya melakukan perbaikan-perbaikan sesuai dengan tahapannya, seperti akhlak yang baik, melakukan sesuatu yang bermanfaat, serta menjadi sebuah inspirator bagi masyarakat secara umum.
Penulis : Azka Fauziya
Editor: Khefti Al Mawalia