Universitas Airlangga Official Website

SIKIA-Shrimp Club Indonesia (SCI) Kolaborasi Atasi Masalah di Budidaya Udang

Penandatanganan MoU SIKIA dengan SCI pada Selasa (7/3/2023) (Sumber: UKIP SIKIA)
Penandatanganan MoU SIKIA dengan SCI pada Selasa (7/3/2023) (Sumber: UKIP SIKIA)

UNAIR NEWS – Beberapa waktu ini, budidaya udang sering mengalami masalah. Yakni, muncul penyakit akibat mutasi mikroba patogen. 

Dosen Akuakultur SIKIA Arif Habib Fasya SPi MSi mengungkapkan saat ini Sekolah Ilmu Kesehatan dan Ilmu Alam (SIKIA) Universitas Airlangga Banyuwangi melakukan kerja sama dengan Shrimp Community Indonesia (SCI). Penandatanganan MoU antara SIKIA dan SCI berlangsung pada Selasa (7/3/2023) di Auditorium UNTAG Banyuwangi.

Salah satu bentuk kerja sama tersebut, SIKIA akan menjadi laboratorium dalam program pelatihan batch 1 bagi laboran udang anggota SCI dari seluruh indonesia selama tiga hari mulai Rabu (8/3/2023) sampai dengan Jumat(10/3/2023). 

“SCI sendiri merupakan perkumpulan petambak udang di Indonesia. Kehadirannya erat berkaitan dengan budidaya udang sebagai produk yang strategis. Terdapat program pelatihan selama 5 hari dengan 3 hari berada di Laboratorium SIKIA” ungkapnya. 

Dukungan Mahasiswa

Fasya mengatakan mahasiswa Akuakultur SIKIA dapat terlibat dalam melakukan proses pembelajaran dari kegiatan pelatihan tersebut. Terutama dari mentor yang memang merupakan praktisi lapangan tambak udang di luar kelas.

Jadi, mereka dapat mempelajari hal yang berkaitan dengan penyakit. Termasuk produksi budidaya di tambak secara langsung dari praktisi.

“Mahasiswa bisa update permasalahan kendala dan juga cara menyelesaikan beberapa kendala langsung dari praktisi,” katanya.

Pelatihan bagi Laboran Tambak Udang di Laboratorium Terpadu SIKIA (Sumber: Pribadi)
Perluas Koneksi Perusahaan Udang

Fasya menjelaskan kerja sama dengan SCI akan semakin memudahkan mahasiswa dalam memilih lokasi dalam pembelajaran lapangan. Mulai tempat penelitian, magang hingga PKL pada tambak yang berada dalam jejaring naungan SCI itu.  

“Mahasiswa juga bisa melakukan penelitian magang PKL aktivitas akademik itu pada tambak-⁠tambak di seluruh Indonesia yang itu di bawah SCI,” katanya. 

Dengan kerja sama selama tiga tahun ke depan tersebut, SIKIA ikut serta dalam musyawarah nasional petambak udang. Jadi, Program Studi Akuakultur SIKIA mendapatkan berbagai masukan dalam meningkatkan kualitas alumni sesuai dengan kebutuhan pasar. 

“Biasanya setiap tahun kita terlibat dalam musyawarah dan juga kita bisa mendapatkan masukan atau petambak. Seperti apa yang harus kita persiapkan kepada mahasiswa agar siap dan sesuai dengan dunia maupun dunia aktivitas akuakultur,” katanya. 

Dengan hadirnya program pelatihan laboran tambak udang di SIKIA tersebut, mahasiswa dapat mengambil ilmu langsung dari praktisi. Selain itu, mahasiswa dapat bersinergi bertukar pikiran menyelesaikan permasalahan. Dengan begitu, mereka bisa tepat dalam mengidentifikasi dan memecahkan permasalahan yang ada. Baik di dunia perudangan maupun akuakultur.

Penulis: Azhar Burhanuddin 

Editor: Feri Fenoria