UNAIR NEWS – Dorong Universitas Airlangga menjadi World Class University dan perkuat branding Sekolah Ilmu Kesehatan dan Ilmu Alam (SIKIA) Banyuwangi di dunia internasional. SIKIA adakan Multi Culture Programs Tour De Essential Areas of Pang-Pang Bay Animal Aquatic and Terrestrial Monitoring. Mahasiswa asing diajak berkeliling Bumi Blambangan mulai menjelajahi perkotaan di hari pertama, pesisir di hari kedua hingga mendaki gunung di hari ketiga.
Kembalikan Nama Indonesia Sebagai Paru-paru Dunia lewat Mangrove
Kembalikan Nama Indonesia Sebagai Paru-paru Dunia lewat Mangrove
Ketua Pelaksana, Suciyono S St Pi M P mengajak mahasiswa inbound internasional dari Honchule Heillbrone University Jerman ikuti Pengabdian Masyarakat internasional melalui penanaman mangrove di kawasan Teluk Pang-Pang pada hari kedua, Sabtu (30/9/2022). Terutama untuk membuka kembali gagasan Indonesia sebagai paru-paru dunia dengan pengembangan kawasan ekonomi esensial (KEE) yang ditetapkan Pemprov Jawa Timur.
“Salah satu tujuannya adalah mengembalikan istilah Indonesia sebagai paru-paru dunia, karena banyaknya kerusakan yang terjadi di kawasan hutan di jantung pulaunya. Sehingga Mangrove menjadi pilihan alternatif yang menguntungkan bagi dunia terestrial,” ungkapnya saat ditemui kontributor UNAIR NEWS pada minggu (2/10/2022) di Geopark Ijen.
Teluk Pang-Pang sendiri pernah mengalami kerusakan ekosistem pada tahun 1980an akibat alih fungsi lahan. Hingga pada tahun 1994 mulai dilakukan restorasi oleh masyarakat lokal. Dengan luas kawasan 500 ha dan 13 spesies fauna hidup didalamnya, membuat kawasan tersebut sangat berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut.

Implementasi Pembangunan Berkelanjutan Kawasan Terestrial
Sebagai implementasi pengembangan lingkungan yang adaptif dan tepat guna. Serta mendukung terlaksanakannya SDGs nomor 13 penanganan perubahan iklim dan 14 ekosistem laut di kawasan terestrial. Dosen akuakultur SIKIA itu juga mengenalkan jenis mangrove yang tepat ditanam di sana. Karena jenis mangrove harus disesuaikan dengan tekstur dan kondisi tanah daerah tersebut.
“Di Teluk Pang-Pang kita mengenalkan beberapa jenis mangrove dan beragam makhluk hidup yang ada disana, mulai dari flamingo java dan berbagai fauna lainnya.” tuturnya.
Mendaki Gunung Ijen
Tak hanya menyusuri Teluk Pang-Pang, mahasiswa asing juga diajak untuk mendaki Gunung Ijen pada Minggu (2/10/2022). Sebagai salah satu geopark kebanggaan Indonesia yang memiliki api biru di sekitar kawah aktifnya, pesona ijen menjadi yang terbaik di bumi blambangan. Mereka mulai mendaki pada pukul 03.30 WIB dan berhasil mencapai puncak untuk melihat indahnya matahari terbit dari atas gunung di daerah the sunrise of java itu.
Kegiatan tersebut ditutup dengan makan bersama di Sarine Cafe di Kecamatan Licin dengan hidangan khas banyuwangi dan olahan mocktail dari hasil kreasi PPK ORMAWA SIKIA.
Dengan suksesnya acara yang berkolaborasi dengan Universitas Dhayana Pura (UNDHIRA) itu, Suciyono berharap kedepannya program yang mengacu pada pengembangan lingkungan akan lebih berkembang. Tak hanya berkutat pada pengembangan pariwisata semata.
“Kedepan Sustainability environmental dapat dilakukan lebih masif dan dapat berkolaborasi lebih dari satu universitas internasional,” tutupnya.
Penulis:azhar burhanuddin
Editor:Feri Fenoria