UNAIR NEWS – Sekolah Ilmu Kesehatan dan Ilmu Alam (SIKIA) Universitas Airlangga berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam mengimplementasi program World Clean Up Day (WCD) terbesar dunia yang diselenggarakan pada Sabtu (17/9/2022). Kegiatan itu berkolaborasi bersama Banyuwangi Public Health Assosiation(BPHA UNAIR), BEM Keluarga Mahasiswa (BEM KM UNAIR), AUBMO UNAIR, Skyfarm Glenmore, dan organisasi lingkungan lainnya.
Acara tersebut berlangsung di beberapa lokasi di Kabupaten Banyuwangi, diantaranya Taman RTH Maron Genteng, Pantai Cacalan, Rest Area Dusun Jambu Taman Sari, dan Pesantren Mabadiul Ihsan Tegalsari. Kegiatan dikemas melalui aksi bersama membersihkan lingkungan di berbagai lokasi. Selanjutnya, akumulasi sampah yang sudah dikumpulkan ditindaklanjuti dalam klasifikasi dan pemilahan sampah.
World Clean Up Day merupakan acara terbesar yang diselenggarakan di 191 negara dan 34 provinsi Indonesia dengan 13 juta relawan di Indonesia.
“WCD ini merupakan gagasan program oleh Komunitas Lets Do It! dari Estonia, Finlandia pada tahun 2008 silam,” ucap ketua pelaksana kegiatan Mochammad Nur Mahyail.
Selanjutnya, pada tahun 2018 gerakan World Clean Up Day dilakukan serentak pertama kali di beberapa negara sebagai Event Clean Up tahunan. Sehingga kegiatan itu menjadi aksi bersih serentak dengan tujuan menyatukan masyarakat dari berbagai budaya, agama, ras, dan golongan bersama peduli lingkungan dan membersihkan dunia dari sampah.
“Acara ini tidak hanya menggandeng pihak eksternal akademisi dan praktisi, melainkan melibatkan generasi muda siswa SDN Klatak, siswa SMPN 1, siswa SMPN 2 Kalipuro, dan masyarakat umum untuk bergerak bersama dalam aksi tersebut,” imbuh Mochammad Nur Mahyail.
Mochammad Nur Mahyail melanjutkan, acara dengan tema Kami Tiga Belas Juta Relawan Untuk Indonesia Bersih dan Bebas Sampah itu menjadi sebuah harapan besar untuk Indonesia yang lebih baik lagi.
“Harapannya, kegiatan WCD ini tidak berhenti hanya di satu hari ini saja, melainkan di setiap harinya tetap menjaga kebersihan dan di tiap tahun kegiatan WCD bisa tetap dilaksanakan dengan menambah titik sasaran,” imbuh mahasiswa kelahiran Kabupaten Kediri tersebut. (*)
Penulis: Afan Alfayad
Editor: Binti Q. Masruroh