UNAIR NEWS – Mahasiswa SIKIA UNAIR memaparkan perkembangan program pengmas tanaman langka Gunung Ijen di IPB University. Pemaparan tersebut diselenggarakan pada Sabtu (10/12/2022) di ruang diskusi senat IPB University. Delegasi Universitas Airlangga bersaing dan berkompetisi dengan 75 tim universitas yang ada di Indonesia di kampus IPB Darmaga Bogor.

Farhaiza Ramadania selaku presentator UNAIR menyebutkan program pengabdian kepada masyarakatnya yang bertajuk Konservasi Tanaman Obat Langka Dari Kawasan Gunung Ijen Melalui Kemitraan Mahasiswa, Desa Wisata Taman Sari, dan Geopark Ijen Banyuwangi. Pengabdian masyarakat itu diselenggarakan melalui sinergitas 15 orang mahasiswa SIKIA UNAIR.

“Program kami ini sudah diakui oleh UNESCO (United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization, Red) dengan berkolaborasi bersama Geopark Ijen Banyuwangi dalam implementasinya,” ucap mahasiswa asal Mojokerto tersebut.

Mahasiswa semester tujuh itu menambahkan bahwa banyak value yang didapat mahasiswa dalam impelementasi program. Seperti peningkatkan pengalaman dan pengetahuan, mendapatkan konversi SKS, serta mampu berkontribusi dan berkompetisi di ajang bergengsi nasional dan berkesempatan mempresentasikan program di IPB dan visitasi oleh Kemendikbud RI di Desa Tamansari.

Farha menuturkan, dalam jangka panjang, timnya akan menjalin sinergitas dengan program studi pengobatan tradisional dan farmasi Universitas Airlangga dalam melakukan uji laboratorium. Selain itu, akan didirikan komikat pencinta alam dan konservasi SIKIA UNAIR sebagai wadah implementasi program di masa mendatang. “Sehingga kebermanfaatan peran mahasiswa dapat lebih terasa nyata di lingkup masyarakat,” tutur Farha di akhir penyampaian. (*)

Penulis: Afan Alfayad

Editor: Binti Q. Masruroh