Universitas Airlangga Official Website

Simak Beberapa Tips Efektif Belajar Bahasa Inggris Berikut Ini

Ni’man Nashier pada gelaran Build Your Confidence in Learning English yang diadakan oleh American Corner Universitas Airlangga, Sabtu (4/3/2023).

UNAIR NEWS – Bahasa Inggris menjadi salah satu bahasa dengan jumlah penutur paling banyak di dunia. Terhitung, bahasa ini telah dituturkan oleh 952 orang di seluruh dunia dan menjadi bahasa resmi di 67 negara.

Dengan banyaknya penutur bahasa Inggris, tentu bukan menjadi hal yang mengherankan bahwa akan banyak sekali keuntungan jika kita dapat berkomunikasi menggunakan bahasa satu ini. Salah satunya adalah kesempatan untuk mendapat akses ke sumber ilmu berbahasa Inggris bahkan melanjutkan pendidikan ke luar negeri.

“Kita berbahasa Inggris itu sebenarnya bermanfaat untuk banyak aspek, seperti pendidikan, pengembangan karier, dan akses pengetahuan-pengetahuan yang saat ini sedang happening,” terang Ni’man Nashier pada acara bertajuk Build Your Confidence in Learning English yang diselenggarakan oleh American Corner Universitas Airlangga, Sabtu (4/3/2023).

Namun demikian, lanjut Ni’man, belajar bahasa Inggris dapat menjadi tantangan tersendiri bagi banyak orang di Indonesia. Pasalnya, bahasa Inggris bukanlah bahasa resmi yang ditetapkan di Indonesia. Walaupun begitu, dengan menerapkan cara belajar yang efektif, kita tentu dapat menguasai bahasa Inggris dengan baik dan benar.

Berikut beberapa tips yang diberikan Ni’man untuk mempelajari bahasa Inggris dengan efektif.

Menentukan Tujuan dengan Jelas

Menentukan tujuan menjadi kunci utama dalam belajar bahasa Inggris. Dengan tujuan yang jelas, kita dapat membangun inisiatif dalam proses belajar yang sedang kita jalani.

Goals yang clear akan menentukan inisiatif teman-teman ke depannya untuk belajar. Dengan goals yang jelas, akan terpikir untuk memiliki inisiatif-inisiatif atau tindakan yang ada target. Akan lebih baik lebih punya goals yang spesifik,” tegas Ni’man.

Menentukan Komprehensi dalam Berbahasa

Bahasa Inggris memiliki empat komprehensi utama yaitu speaking (berbicara), listening (mendengarkan), reading (membaca), dan writing (menulis). Masing-masing dari komprehensi ini tak jarang memiliki tantangannya masing-masing. Oleh karena itu, Ni’man berpesan kita tidak ragu untuk mencoba beberapa komprehensi sebelum memutuskan untuk berfokus pada komprehensi tertentu.

“Teman-teman bisa coba dulu mungkin pengen writing dulu. Nanti, ketika teman-teman sudah memutuskan skill mana yang ingin dipelajari lebih dalam, ketahui hal-hal apa saja yang penting dari skill itu, misalnya di speaking ada vocabulary, pronounciation, dan sebagainya,” ujar alumnus Diploma III bidang Bahasa Inggris di Fakultas Vokasi UNAIR itu.

Mencari Sumber Belajar

Semakin masifnya perkembangan teknologi sekarang ini, mencari sumber untuk belajar tentu bukan perkara yang sulit. Pasalnya, dengan semua kemudahan ini, justru tidak jarang akan membuat kita menjadi malas. Maka dari itu, Ni’man menekankan pentingnya mencari lebih dari satu sumber utamanya dalam belajar bahasa Inggris.

“Biar ada effort-nya dikit, belajarnya bisa divariasikan, tidak hanya dari satu sumber,” tuturnya. Kita dapat mencari situs web yang menyediakan sarana belajar bahasa Inggris, mencari buku fisik sesuai kebutuhan, atau menyimak siniar (podcast) untuk meningkatkan kemampuan kita dalam berbahasa Inggris.

Menentukan Style dalam Latihan Berbicara Bahasa Inggris

Style latihan dalam berbicara bahasa asing sangat ditentukan oleh preferensi pribadi. Beberapa dari kita mungkin lebih nyaman berlatih bahasa asing dengan hanya satu orang saja, namun tidak sedikit pula yang lebih suka berlatih berbicara di depan banyak orang.

Terlepas dari style latihan masing-masing orang, Ni’man senantiasa mendorong para pembelajar bahasa Inggris untuk menciptakan percakapan sederhana dalam bahasa Inggris dengan orang-orang sekitar.

“Belajar bahasa, terutama speaking, bisa dimulai dari speaking dulu. Kalau sudah terbiasa dengan itu, up sedikit mungkin bahas topik yang lebih berat,” ujarnya. (*)

Penulis: Agnes Ikandani

Editor: Binti Q. Masruroh