UNAIR NEWS – Dalam situasi gawat darurat kesehatan, apoteker ternyata memiliki peran pentingnya sendiri di samping para dokter dan tenaga kesehatan lain. Hal tersebut dipaparkan apt Khusnul Fitri Hamidah M Farm Klin pada Sabtu (11/6/2022).
Anggota tim Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) itu menyebut bahwa apoteker yang bertugas di IGD harus memahami manajemen, kewaspadaan, serta kolaborasi interprofesional.
“Apoteker perannya sangat penting karena harus mendukung perbekalan farmasi ke tenaga medis agar terapi pasien berjalan optimal,” ucapnya dalam webinar dan mini case study yang digelar RSUA.
Terdapat empat langkah manajemen obat-obatan yang mencakup perencanaan supply, perencanaan kesiapan situasi darurat, pengawasan supply, serta fokus pada kebutuhan pasien.
Jika manajemen tersebut dilaksanakan dengan baik, maka pelayanan yang berfokus pada kolaborasi interpersonal bisa berjalan. Hal tersebut penting karena menjadi salah satu indikator mutu IGD.
Khusnul juga menyoroti perbedaan antara perencanaan obat-obat rutin di IGD ketika pandemi dan pra-pandemi. Ketika hari biasa, apoteker melakukan perencanaan rutin untuk kasus-kasus darurat yang umum muncul dalam periode satu tahun terakhir.
“Ketika pandemi, kita tidak bisa lakukan itu rutin karena kondisi dan obat-obatnya spesifik, sehingga perlu perencanaan tersendiri,” jelasnya dalam acara yang hadir secara blended tersebut.
Keseluruhan pemaparan Khusnul tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan apoteker demi mengurangi medication error pada penanganan pasien. Riset pun menunjukkan bahwa prevalensi medical error cukup tinggi di angka 38,3 persen.
Dalam acara tersebut, RSUA juga menghadirkan tiga pembicara lain. Mereka adalah Dr Prihatma Kriswidyatomo dr SpAn, Randy Yusuf Pratama Putra SKep Ns, serta David Wicaksana dr. Ketiga membahas materi tentang situasi gawat darurat, sistem triase, serta mini case study.
Acara bertajuk Pelayanan Gawat Darurat di Fakes I, Siapa Takut? itu sendiri hadir secara hybrid. Gelaran daring dilaksanakan via Zoom Meeting serta Youtube dan dihadiri ratusan peserta dari dalam dan luar UNAIR.
Penulis: Intang Arifia
Editor: Feri Fenoria