Universitas Airlangga Official Website

Skala Motor Penerimaan Vaksinasi Covid-19

Ilustrasi by Liputan6 com

Ketika jumlah kasus COVID-19 tumbuh di seluruh dunia, salah satu solusi untuk pandemi global adalah vaksinasi. Sayangnya, keragu-raguan menerima vaksin masih tinggi, terutama di kalangan kelompok usia yang lebih muda (pelajar). Keraguan menerima vaksin merupakan masalah penting, instrumen telah dikembangkan untuk menilai keraguan individu menerima vaksin.

Hasil penelitian menemukan bahwa MoVac-COVID19S sembilan item lebih baik digunakan daripada versi 12 item dari sudut pandang psikometrik dan metodologis. Selain itu, mengingat bahwa SARS-CoV-2 merupakan masalah yang menjadi perhatian global, penting untuk mengetahui apakah MoVac-COVID19S yang divalidasi dapat digunakan pada populasi selain yang diuji sebelumnya (yaitu Cina daratan, Taiwan, dan Ghana). Oleh karena, penelitian ini meneliti sifat psikometrik dari sembilan item MoVac-COVID19S termasuk invariansi pengukurannya di antara mahasiswa di tiga negara yang berbeda (Taiwan, Indonesia, & Malaysia). Penelitian ini memeriksa sifat psikometrik dari sembilan item MoVac-COVID19S (dikenal sebagai DrVac-COVID19S) termasuk invariansi pengukurannya di antara mahasiswa di tiga negara yang berbeda.

Penelitian ini menggunakan survei cross-sectional berbasis web multi-negara dilakukan di antara 1809 mahasiswa, direkrut dari tiga negara dari Mei hingga September 2021. Skala sembilan item diterjemahkan ke dalam bahasa Cina Tradisional, Bahasa Indonesia, dan Melayu. Studi ini mengevaluasi struktur faktor dan invariansi pengukuran dari sembilan item MoVac-COVID19S di antara mahasiswa di tiga negara yang berbeda.

Karakteristik subyek penelitian adalah orang dewasa muda dan memiliki ukuran sampel yang relatif baik (setiap negara memiliki ukuran sampel pada tingkat yang sangat baik untuk hasil CFA). Lebih khusus lagi, pesertanya adalah semua mahasiswa dengan mayoritas belajar pada program terkait kesehatan. Baik struktur satu faktor dan empat faktor dari MoVac-COVID19S didukung di antara peserta Indonesia dan Malaysia. Namun, hanya struktur empat faktor yang agak dapat diterima di antara peserta Taiwan (RMSEA sedikit tapi agak dapat diterima lebih kecil dari 0,1 di antara sampel Taiwan). Dalam penelitian ini, struktur satu faktor dari MoVac-COVID19S memiliki RMSEA yang buruk di antara sampel Taiwan.

Struktur empat faktor MoVac-COVID19S telah didukung oleh penelitian lain menggunakan metode pengujian psikometri lain (analisis Rasch) di antara orang Taiwan dan Ghana yaitu penelitian Fan yang menemukan bahwa semua item MoVac-COVID19S (termasuk yang bernada negatif) memiliki statistik kecocokan yang memuaskan dalam membangun konsep laten nilai, dampak, pengetahuan, dan otonomi. Selain itu, item MoVac-COVID19S ditemukan invarian di seluruh peserta Taiwan dan Ghana. Walaupun ada perbedaan, temuan penelitian ini mendukung temuan Fan pada poin bahwa MoVac-COVID19S harus diperlakukan sebagai struktur empat faktor yang sesuai dengan CME.

Penelitian ini memiliki dua kekuatan utama. Pertama, instrumen yang divalidasi (MoVac-COVID19S) dikembangkan berdasarkan CME, yang menunjukkan bahwa MoVac-COVID19S memiliki kerangka teori yang kuat untuk mendukung kemampuannya dalam menilai penerimaan serapan vaksin COVID-19. Oleh karena itu, pemangku kepentingan atau penyedia layanan kesehatan terkait dapat menggunakan MoVac-COVID19S untuk memahami mekanisme psikologis yang mendasari mengapa seseorang tidak mendapatkan vaksinasi COVID19. Kedua, penelitian ini dilakukan di tiga negara dan invarian pengukuran COVID-19.

Oleh karena itu, temuan penelitian ini mendukung penggunaan MoVac-COVID19S dan dapat diterima dalam menilai dan membandingkan kesediaan vaksinasi COVID-19 di Taiwan, Indonesia, dan Malaysia. Penyedia layanan kesehatan mungkin ingin menilai empat konstruksi dasar untuk lebih memahami mengapa seorang mahasiswa menerima atau menolak penggunaan vaksin COVID-19 di tiga negara. Dengan menggunakan temuan ini, pembuat kebijakan pemerintah dan otoritas layanan kesehatan dapat merancang program yang tepat untuk membantu mengurangi vaksin.

Penulis: Dr. Moses Glorino Rumambo Pandin, S.S., M.Si., M.Phil.

Link Jurnal: The Motors of COVID-19 Vaccination Acceptance Scale (MoVac-COVID19S): Measurement Invariant Evidence for Its Nine-Item Version in Taiwan, Indonesia, and Malaysia