Universitas Airlangga Official Website

SKI FV UNAIR Gelar Kajian Peringati Isra Mikraj 1444 H, Tekankan Keistimewaan Salat

Ustaz Fathurrahman Masrukan LC MA MED dalam kegiatan Kajian Tematik Isra Mikraj 1444 Hijriah bertajuk Membangun Generasi Muda Islami berdasarkan Keteladanan Akhlak Nabi Muhammad SAW oleh SKI FV UNAIR pada Jumat (24/2/2023) di Coworking Space FV UNAIR.

UNAIR NEWS – Sentra Kerohanian Islam Fakultas Vokasi Universitas Airlangga (SKI FV UNAIR) ikut serta memperingati Isra Mikraj 1444 Hijriah. Hal ini terlihat dari kegiatan Kajian Tematik Isra Mikraj 1444 Hijriah bertajuk Membangun Generasi Muda Islami berdasarkan Keteladanan Akhlak Nabi Muhammad SAW.

Kegiatan yang dilaksanakan pada Jumat (24/2/2023) di Coworking Space FV UNAIR tersebut menghadirkan Ustaz Fathurrahman Masrukan LC MA MED sebagai pembicara. Kegiatan diawali dengan pembacaan Al-Quran dan dilanjutkan dengan penampilan hadrah dari Unit Kegiatan Mahasiswa Seni Religi UNAIR.

“Seperti yang kita tahu, Isra Mikraj adalah perjalanan yang dilakukan Nabi Muhammad SAW ke Sidratul Muntaha atau langit ketujuh dalam waktu satu malam. Pada peristiwa ini, Nabi Muhammad SAW mendapatkan perintah untuk menunaikan salat lima waktu dalam sehari semalam,” jelas Fathur. Oleh karena itu, Fathur menekankan bahwa salat adalah perintah yang istimewa

Memaknai Isra Mikraj

Lebih lanjut Fathur menceritakan bahwa dalam perjalanan menuju Sidratul Muntaha atau langit ketujuh tersebut, Nabi Muhammad SAW menemui nabi-nabi lainnya. Di langit pertama, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Adam AS. Selanjutnya, di langit kedua bertemu dengan Nabi Isa AS dan Nabi Yahya AS. Di langit ketiga bertemu dengan Nabi Yusuf AS.

Unit Kegiatan Mahasiswa Seni Religi UNAIR dalam kegiatan Kajian Tematik Isra Mikraj 1444 Hijriah bertajuk Membangun Generasi Muda Islami berdasarkan Keteladanan Akhlak Nabi Muhammad SAW oleh SKI FV UNAIRpada Jumat (24/2/2023) di Coworking Space FV UNAIR.

Sedangkan di langit keempat bertemu dengan Nabi Idris AS. Di langit kelima bertemu dengan Nabi Harun AS. Selanjutnya di langit keenam bertemu dengan Nabi Musa AS. Terakhir di langit ketujuh, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Ibrahim AS. Dari langit ketujuh inilah Nabi Ibrahim AS mengantarkan Nabi Muhammad SAW ke Sidratul Muntaha.

Berbekal mengimani terjadinya peristiwa Isra Mikraj itu, Fathur menegaskan bahwa terdapat lima makna penting Isra Mikraj. Pertama, melalui Isra Mikraj, Allah SWT memberi perintah untuk menunaikan sholat lima waktu dalam sehari semalam. Kedua, Isra Mikraj adalah tanda-tanda kekuasaan Allah SWT.

“Isra Mikraj benar-benar tanda kekuasaan Allah SWT. Karena, jika secara logika bagaimana mungkin bisa pergi ke langit ketujuh dalam waktu satu malam?” terangnya.

Ketiga, Isra Mikraj menunjukkan keutamaan Nabi Muhammad SAW. Hal ini dikarenakan dalam peristiwa Isra Mikraj, Nabi Muhammad SAW bisa berbicara langsung dengan Allah SWT. Mengingat, hanya tiga nabi yang bisa berbicara dengan Allah SWT secara langsung yaitu Nabi Muhammad SAW, Nabi Musa AS, dan Nabi Adam AS.

Keempat yaitu dengan adanya Isra Mikraj, hal ini menunjukkan keimanan para sahabat Nabi Muhammad SAW yang menerima kebenaran berita terjadinya peristiwa Isra Mikraj tanpa ragu-ragu. Kelima, Isra Mikraj terjadi dengan jasad dan ruh karena saat itu Nabi Muhammad SAW belum meninggal dunia.

Generasi Akhir Zaman

Mengakhiri kajiannya, Fathur menegaskan bahwa generasi saat ini adalah generasi akhir zaman. “Akan datang generasi yang menyia-nyiakan salat dan mengikuti syahwat. Generasi itu adalah generasi saat ini,” terangnya. Oleh karena itu, Fathur berpesan agar umat Islam senantiasa memperhatikan salat yang dilakukannya sehari-hari dari segi kekhusyukan dan ketepatan waktunya. (*)

Penulis: Tristania Faisa Adam

Editor: Binti Q Masruroh