Universitas Airlangga Official Website

SKINers FKp UNAIR Gelar Seminar Keperawatan Paliatif Pasien HIV/AIDS

Sesi pembekalan materi Peran Perawat Dalam Asuhan Paliatif Pasien HIV/AIDS (Sumber: SS Zoom).

UNAIR NEWS – Organisasi mahasiswa Sie Kerohanian Ners (SKINers) Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga (FKp UNAIR) gelar seminar pekan keperawatan muslim. Dalam seminar itu membahas upaya peran perawat dalam memberikan layanan paliatif berbasis peningkatan spiritual. Acara berlangsung online via zoom meeting, Sabtu (29/07/2023). 

“Tujuannya itu agar mahasiswa maupun tenaga medis memperoleh ilmu pengetahuan baru. Harapannya mereka bisa mengaplikasikan dalam meningkatkan kualitas hidup pasien dengan HIV/AIDS melalui pendekatan spiritual,” ujar Alifah Nur Afni, selaku ketua pelaksana seminar. 

Dalam acara itu hadir Ketua Dewan Pengurus Wilayah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPW PPNI) Jawa Timur, Prof Dr Nursalam M Nurs Hons, Dosen Keperawatan UNAIR. Hadir sebagai pendamping Dr Hanik Endang Nihayati S Kep Ns M Kep dan Dr Ninuk Dian Kurniawati S Kep Ns MANP sebagai pemateri. 

Mengenal HIV/AIDS

HIV/AIDS merupakan salah satu penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. HIV/AIDS sendiri menular melalui pola hidup yang buruk seperti seks bebas maupun penggunaan narkoba. 

“Prevalensi HIV/AIDS ini masih tinggi lo di Indonesia 1000 kasus lebih belum bisa mendapat penanganan,” paparnya.

Lebih lanjut, Ia menuturkan, membicarakan kasus HIV/AIDS tidak hanya fokus pada asuhan keperawatan dan pengobatan saja. Lebih penting dari hal itu, upaya pencegahan perlu digalakkan melalui tatalaksana ABCDE.

Tatalaksana itu meliputi absen seks sebelum menikah dan berperilaku setia dengan tidak bergonta-ganti pasangan. Mencegah penularan dengan menggunakan kondom, menghindari narkoba, serta menggalakkan edukasi HIV. 

Hubungan Spiritualitas dengan HIV/AIDS

Menindaklanjuti kasus HIV/AIDS yang masih tinggi, Dr Hanik turut memberikan solusi lain seperti halnya meningkatkan spiritualitas. Menurutnya, spiritualitas akan menuntun seseorang pada gaya hidup, perilaku sehat. Tak hanya itu juga menjadi sumber dukungan dan kekuatan untuk menghadapi stress dalam proses penyembuhan, bahkan dapat menjadi sumber konflik bagi yang sakit.

“Seseorang dengan spiritualitas yang tinggi itu memiliki pola adaptasi yang baik dalam menghadapi permasalahan,” ujarnya. 

Asuhan Keperawatan Pasien HIV/AIDS

Menanggapi pola kehidupan pasien HIV/AIDS, tentu tidak terlepas dari stigma masyarakat yang memandang buruk dan menimbulkan dampak emosional. Hal ini juga menjadi pemicu sikap isolasi sosial penderita yang turut berdampak pada emosi spiritualitasnya. 

“Inilah peran kita semua sebagai tenaga kesehatan, sebagai perawat, dalam mengurangi stigma buruk itu dan meningkatkan kualitas hidup penderita melalui penanaman spiritual,” pungkasnya.

Penulis: Rosita

Editor: Nuri Hermawan