Universitas Airlangga Official Website

Soal Harga dan Diskon saat Ramadan, Ini Kata Dosen Vokasi

Foto Narasumber dan Moderator pada saat Pelaksanaan Podcast Ramadhan bertemakan Menyikapi Perbedaan Harga dan Diskon selama Ramadhan dalam Akuntansi Bisnis (sumber: istimewa)
Foto Narasumber dan Moderator pada saat Pelaksanaan Podcast Ramadhan bertemakan Menyikapi Perbedaan Harga dan Diskon selama Ramadhan dalam Akuntansi Bisnis (sumber: istimewa)

UNAIR NEWS – Selama Ramadan, tentu akan ada beda harga atau diskon dalam dunia bisnis dari tahun-tahun sebelumnya. Soal harga dan diskon saat Ramadan, itu bergantung pada strategi pemasaran oleh perusahaan.

Dosen Fakultas Vokasi UNAIR Prinintha Nanda Soemarsono SA MA menyatakan, pemberian diskon tentu harus tetap mengacu pada laba tanpa meninggalkan kerugian pada bisnisnya. Sehingga produsen harus lebih dulu menentukan biaya proses produksi. Selain itu, terdapat beberapa pertimbangan lain yang mempengaruhi harga. 

Tentukan Komponen Produksi

Prinintha mengatakan, langkah awal penentuan harga jual adalah memperhitungkan komponen biaya produksi. Setiap komponen tersebut harus teridentifikasi. Karena, itu akan berpengaruh pada perhitungan biaya produksi pada tahap selanjutnya.

“Yang dihitung komponennya mulai bahan baku, gaji tenaga kerja langsung overhead pabrik,” katanya.

Komponen bahan baku merupakan barang yang terlibat dalam proses pembuatan bahan awal produk. Sedangkan gaji sebagai komponen dalam perhitungan penggajian tenaga kerja yang memproduksi produk. Sedangkan overhead pabrik merupakan setiap hal yang keluar selama proses produksi. 

“Tapi, gak kategori biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung. Contohnya jika packaging,” ucapnya.

Hitung Biaya Produksi

Lakukan pencatatan dan perhitungan setiap pengeluaran pada komponen produksi. Akumulasi kuantitas unit produksi menjadi acuan dalam perhitungan biaya produksi. Yaitu, dengan membagi kuantitas unit dengan total biaya yang keluar.

“Semua yang berkaitan pada proses produksi kita hitung dan kita total. Membagi biaya total dengan unit yang diproduksi,” ujarnya.

Tentukan Margin Laba 

Besar dan kecil margin laba bergantung dari keinginan setiap individu usaha. Dalam usaha, tentu terdapat pesaing yang menjadi faktor dalam penentuan harga jual agar produk terserap di pasaran.

Sehingga produsen harus mempertimbangkan harga pasar produk sejenis dan memberikan nilai tambah pada produk jika memberikan harga lebih tinggi dibanding pesaing. Selain itu, faktor potensi risiko kerusakan dan cacat dari setiap produk harus menjadi perhitungan dalam penambahan margin.

“Tapi, jangan sampai margin laba tidak menutupi setiap aspek yang telah keluar. Jangan sampai juga terlalu tinggi hingga harga jual tinggi,” ungkapnya.

Tentukan Harga Jual

Dosen Fakultas Vokasi UNAIR tersebut mengungkapkan penentuan harga jual harus memperhatikan beberapa faktor. Seperti biaya produksi dengan Margin laba. Diskon setelah perhitungan margin sehingga harganya tetap harus di atas biaya produksi dan di bawah margin maksimum.

“Beberapa produk sejenis dan pesaing menjadi pertimbangan penting. Diskon baru ditambahkan di antara biaya produksi dan margin maksimum,” jelasnya.

Berbeda dengan penentuan harga jual pada bisnis berbasis industri produksi. Pada bisnis dagang, tidak ada perhitungan produksi. Namun langsung dengan penentuan margin laba pada penjualan produk.

Penulis: Monika Astria Br Gultom

Editor: Feri Fenoria 

Baca juga:

Meriahkan Ramadan, UKMKI Gelar Bazar Ramadan

Tips Berbelanja dengan Baik di Bulan Ramadan