Universitas Airlangga Official Website

Solusi Mudah Perencanaan Haji bagi Generasi Muda

Foto Bersama Pembicara dan Peserta Seminar Keuangan Syariah PUSPAS UNAIR. (Foto: Istimewa)
Foto Bersama Pembicara dan Peserta Seminar Keuangan Syariah PUSPAS UNAIR. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS Pusat Pengelolaan Dana Sosial (PUSPAS) UNAIR menunjukan kepedulian terhadap literasi keuangan generasi muda melalui penyelenggaraan Seminar Keuangan Syariah. Seminar tersebut dilaksanakan pada Kamis (23/3/2024) di Ruang Sriwijaya Gedung Syariah Tower Kampus Dharmawangsa-B UNAIR. Pembahasan pada seminar tersebut memberi solusi bagi generasi muda terkait financial freedom secara syariah.

Ketua PUSPAS UNAIR, Dr Wisudanto SE MM CFP ASPM menjelaskan bahwa generasi muda harus memiliki perencanaan keuangan sejak dini. Menurutnya, perencanaan keuangan itu sangat penting untuk kehidupan dimasa mendatang kelak atau ketika sudah memasuki masa dewasa. Jangan sampai generasi saat ini mengalami permasalahan fenomena FOMO dan FOPO.

Memiliki perencanaan keuangan sejak dini juga dapat terhindari dari sandwitch generation. Oleh sebab itu, perencanaan keuangan di usia muda seperti anak-anak sekarang ini sangat penting.

Tidak hanya itu, memiliki perencanaan keuangan pada usia muda juga dapat memberikan kemanfaatan nantinya salah satunya menyempurnakan Rukun Islam yakni Berangkat Haji. “Seperti yang diketahui, keberangkatan Haji sekarang masa tunggunya sangat lama dan biayanya juga tidak murah. Oleh sebab itu, agar tercapai keinginan berangkat Haji tersebut, maka diusia yang selagi muda ini diharapkan dapat melakukan perencanaan keuangan dengan baik,” ujar Wisudanto.

Wisudanto menambahkan bahwasanya dengan melakukan pengelolaan keuangan yang baik juga akan mencapai financial yang kuat dan mandiri. Sehingga, kita bisa memberikan kemanfaatan financial yang kita Kelola tersebut lebih berkah dengan cara melakukan berbagi kepada sesame manusia yang membutuhkan.

Sementara itu Budi Setiawan, Wealth Business Spesialis Sr Jawa Timur menjelaskan bahwasanya generasi muda saat ini tidak perlu khawatir tentang bagaimna memulai melakukan investasi, CIMB Niaga melalui program OCTO Mobile memberikan solusi untuk melakukan investasi dengan mudah. Namun, perlu diperhatikan bahwasanya harus memahami ciri-ciri  dari Investasi yang aman, sepeti terdaftar OJK dan memiliki penjelasan portofolio yang baik.

Budi Setiawan juga menjelaskan bahwasanya Investasi paling minim risiko dan mudah bagi generasi muda saat ini adalah dengan menggunakan Reksadana, karena aman dan minim risiko. Hal Ini dijelaskan bahwasanya pada reksadana sudah ada Manajer Investasi yang akan mengelola Investasi kita, sehingga tidak perlu khawatir, bahkan Investasi Reksadana ini sangat murah dan mudah dilakukan.

Oleh karena itu, diharapkan untuk generasi muda saat ini untuk melek pengetahuan investasi. Tidak perlu menunggu uang banyak baru melakukan investasi, karena dengan nominal kecilpun mulai dari 100.000 rupiah saja sudah bisa melakukan investasi.

Selain itu, Nur Aisyah Dwi Hediasri, Sharia Funding Specialist Jawa Timur. Sosok yang kerap disapa Aisyah itu memaparkan terkait pentingnya persiapan haji sejak dini sebagai penyempurna rukun Islam yang kelima.

Menunaikan ibadah haji adalah impian hampir seluruh umat muslim. Namun, ibadah tersebut merupakan amalan yang membutuhkan biaya tinggi. Oleh karena itu, pelaksanaannya memerlukan persiapan yang matang. Bahkan, Aisyah menyatakan persiapan tersebut harus dimulai sejak dini.

“Saat ini masa tunggu ibadah haji mencapai 25 tahun, lho! Jika tidak dipersiapkan dari sekarang, maka akan semakin lama pula terlaksananya ibadah tersebut,” ujar Aisyah.

Akibat dari lamanya masa tunggu tersebut, 60 persen peserta haji saat ini berusia lebih dari 80 tahun. Pada usia tersebut, kondisi kesehatan seseorang sangat rentan. Padahal, cuaca tanah suci sangat panas dan memiliki iklim yang sangat berbeda dengan Indonesia. Tidak jarang peserta haji mengalami berbagai kendala kesehatan, bahkan meninggal dunia.

Untuk alasan kesehatan, mempercepat pelaksanaan haji menjadi salah satu solusi atas hal tersebut. Selaras dengan Gerakan Ayo Haji Muda gagasan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), Aisyah menjelaskan terkait rencana investasi haji sejak usia dini.

Menurut Aisyah, perencanaan pembiayaan haji dengan cara menabung saja tidak cukup. “Imbal balik hasil menabung hanya sekitar 1 persen per tahun. Jika modal terbatas, maka untuk mencapai sejumlah biaya pendaftaran haji membutuhkan waktu lebih dari 5 tahun. Itu pun hanya pengumpulan biaya pendaftaran, biaya pelunasan haji semakin lama semakin mahal,” jelas Aisyah.

Investasi menjadi opsi yang lebih baik bagi Aisyah. Ia menyebut program tersebut sebagai Investasi Haji Muda. Saat ini telah terdapat beberapa lembaga keuangan dan bank yang mendukung dan memfasilitasi pengelolaan program investasi tersebut.

Media Investasi Haji Muda umumnya adalah reksadana syariah. Aisyah menjelaskan bahwa instrumen investasi tersebut memiliki risiko yang sangat kecil, tetapi memberikan imbal hasil yang lebih baik, yaitu mencapai 6 persen per tahun tanpa riba. Di samping itu, potongan pajak investasi lebih kecil, yaitu hanya 10 persen, berbeda dengan pajak tabungan yang mencapai 20 persen.

Meskipun dengan modal yang terbatas, melalui perhitungan imbal hasil investasi, peserta dapat mendaftar haji dalam waktu kurang dari 5 tahun. “Hanya dengan mulai dari Rp300.000 per bulan, biaya pendaftaran haji bisa tercapai dalam waktu kurang dari 5 tahun. Lalu investasi dapat dilanjutkan untuk biaya pelunasan. Berdasarkan simulasi, tidak sampai 20 tahun sudah tercapai,” terangnya.

Aisyah juga berpesan bahwa investasi sejak usia muda sangat penting. Tidak hanya untuk perencanaan ibadah haji, melainkan juga berfungsi untuk perencanaan lainnya. Dengan berinvestasi, literasi keuangan generasi muda akan meningkat. Hal tersebut sangat penting untuk kebebasan finansial di masa depan.

Penulis: Elsa Hertria Putri

Editor: Khefti Al Mawalia