UNAIR NEWS – Salah satu upaya untuk mewujudkan tercapainya derajat kesehatan adalah dengan penerapan Perilaku Hidup Bersih Sehat atau PHBS. PHBS merupakan bentuk perwujudan orientasi hidup sehat dalam budaya perorangan, keluarga, dan masyarakat dengan tujuan meningkatkan, memelihara, dan melindungi kesehatan secara fisik maupun sosial.
Hal tersebut dirasa penting karena menyangkut terancamnya kesehatan manusia jika diabaikan proses implementasinya. Dalam pelaksanaannya, terdapat beberapa indikator yang harus diidentifikasi, salah satunya memberantas jentik- jentik nyamuk di rumah dan lingkungan masyarakat.
Mengenai hal tersebut, sepuluh mahasiswa FKM UNAIR yang tergabung dalam kelompok pemberdayaan masyarakat gelar sosialisasi pencegahan & penanggulangan demam berdarah dengue (DBD) pada Sabtu (24/12/2022) bertempat di Kelurahan Sumberrejo Kabupaten Banyuwangi.
Yunika Tri Yulianti, selaku penanggungjawab kegiatan menjelaskan, Puskesmas Sobo yang bertempat di kelurahan tersebut memiliki angka kesakitan dan kematian yang tinggi akibat penyakit demam berdararah dengue. Oleh karenanya, sosialisasi ini dilakukan sekaligus untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi banyaknya warga terjangkit penyakit DBD di Kelurahan Sumberrejo Kabupaten Banyuwangi.
Menurut survey yang telah dilaksanakan, Yunika menyebutkan, factor utama dari timbulnya penyakit ini adalah banyaknya jentik-jentik yang tergenang dikalangan rumah warga. Namun, berdasarkan hasil dari kuisioner yang disebarkan, menunjukkan angka pemahaman tinggi terkait edukasi pencegahan DBD oleh masyarakat Kelurahan Sumberrejo Banyuwangi.
“Jika dilihat dari kasus DBD yang sangat tinggi, perlu diadakan sosialisasi menyeluruh dan tindakan nyata berupa praktik pencegahan penyakit terkait PHBS guna menghilangkan terjangkitnya penyakit DBD,” jelasnya.
Dalam pelaksanaannya, sosialisasi dipimpin langsung oleh Zahiroh Amani salah satu mahasiswa FKM UNAIR sekaligus sebagai pemateri dalam sosialisasi yang dilaksanakan. Sosialisasi tersebut diikuti oleh perwakilan setiap wilayah yang ada di Kelurahan Sumberrejo.
Dalam materinya, pemateri menyebutkan 3M dalam mencegah terjangkitnya penyakit DBD.
Menguras
Zahiroh menjelaskan, menguras penampungan air serta membersihkan dan membuang telur nyamuk merupakan langkah awal dalam pemberantasan jentik-jentik yang ada.
Menutup
Kegiatan menutup rapat tempat penampungan air seperti bak mandi maupun drum, imbuhnya, dapat meminimalisir potensi dijadikannya sarang nyamuk.
Memanfaatkan
Dalam hal ini, menurut Zahiroh, memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang-barang bekas dapat mencegah terjadinya proses perkembangbiakan nyamuk.
“Sehingga, PHBS dapat tercipta jika ketiga hal tersebut dilaksanakan dengan bergotong-royong antar warga dalam menciptakan lingkungan bersih bebas nyamuk,” ungkapnya.
Terlebih daripada itu, usai digelarnya sosialisasi, Yunika menyebutkan, praktik dalam PHBS tetap dilaksanakan berkolaborasi dengan Puskesmas Sobo Banyuwangi. Perwakilan warga disetiap wilayah diberikan edukasi mengenai praktik 3M yang telah dijelaskan oleh pemateri pada bab sosialisasi.
“Antusias warga terlihat sangat baik, mengingat pengetahuan mereka dari segi edukasi dapat dikatakan cukup tinggi, hanya dalam penerapannya saja yang kurang dipahami,” imbuhnya.
Diakhir, Yunika berharap, kegiatan ini dapat terus berlanjut dengan dukungan Pemerintah Sobo dalam menggerakkan semangat warga untuk menjaga PHBS guna menghilangkan terjangkitnya penyakit DBD.
“Pemantauan lebih lanjut terkait PHBS akan terus dilakukan oleh kami, sampai angka kematian terkait DBD dapat berkurang secara permanen,” ujarnya.
Penulis : Azka Fauziya
Editor : Feri Fenoria