UNAIR NEWS – Menjadi mahasiswa Universitas Airlangga harus bisa menjadi sosok yang outstanding. Itulah cerminan di dunia luar. Kemudian berikan kontribusi terbaikmu dalam bidang apa pun.
Demikian prinsip Arrifah Ratna Dewi, drh., M.Vet., yang berhasil meraih predikat wisudawan terbaik S-2 Program Studi Agribisnis Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga. Ia lulus dengan IPK sempurna, yaitu 4,00.
Penelitian tesisnya tentang ”Pengaruh Penambahan Probiotik sebagai Pengganti Antibiotic Growth Promoter (AGP) terhadap Konsumsi Pakan, Produksi Telur, dan Analisis Usaha Burung Puyuh (Coturnix coturnix japonica). ”Melalui analisis usaha, akan diketahui apakah pemberian probiotik pada burung puyuh lebih menguntungkan atau tidak. Hasilnya, probiotik diharapkan mampu meningkatkan efisiensi pakan, produksi telur, dan mengurangi biaya produksi,” tuturnya.
Menurut perempuan kelahiran Bojonegoro, 6 April 1994, itu penelitiannya berangkat dari penggunaan antibiotik sebagai bahan aditif pakan ternak. Penggunaan antibiotik berlebih berdampak buruk, mengakibatkan resistensi terhadap mikroorganisme pathogen. Disinilah peran probiotik sebagai penyeimbang mikroba dalam saluran pencernaan unggas.
”Suka-dukanya, saya mendapat kesempatan bergabung dengan penelitian ini. Namun, sempat beberapa kali drop karena kelelahan setiap harus ke kandang, pagi sore, dan harus kuliah. Bahkan Sabtu-Minggu seharian membersihkan kandang sekaligus mencatat variabel yang diamati,” terangnya.
Perempuan hobi menjahit ini juga menorehkan berbagai prestasi. Diantaranya, juara I Gajah Mada Social Entrepreneurship Challenge National 2015, juara II Mahasiswa Berprestasi FKH UNAIR 2015, juara III Mahasiswa Berprestasi FKH UNAIR 2013, serta menjadi paper presenter International Conference on Veterinary Science Thailand 2015.
Arrifah bercita-cita menyelesaikan permasalahan peternak, terutama terkait pakan. Berdasar temuan di lapangan, biaya pakan mencapai 70% dari total biaya produksi. Jadi bila dapat ditekan, keuntungan bisa ditingkatkan. Pengembangan pakan alternatif dan tambahan seperti probiotik diharapkan mampu menyelesaikan permasalahan itu. (*)
Penulis: Siti Nur Umami
Editor: Bambang Bes.