“Keberhasilan tidak diukur dari apa yang telah dicapai. Tetapi dari rintangan yang telah Anda hadapi dan keberanian yang Anda tunjukkan,”
UNAIR NEWS – Wisuda Universitas Airlangga (UNAIR) Periode 242 menjadi momen yang mengejutkan bagi Yunita Irianti Topon. Tidak hanya menjadi alumnus, Ia juga menerima penghargaan sebagai Wisudawan Terbaik Program S2 Fakultas Hukum (FH) UNAIR.
Yunita yang juga merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Merauke Provinsi Papua Selatan bercerita bahwa ia harus menunggu lama untuk bisa melanjutkan studi S2. Sosok PNS inspiratif ini harus menunggu selama 16 tahun setelah lulus dari jenjang sarjana.
“Kesan selama menempuh S2 itu menantang dan memberikan pengalaman berharga. Apalagi saya PNS dengan status tugas belajar dari kota terkecil di ujung timur Indonesia,” ujarnya.
Yunita mengaku bahwa Iklim akademik yang kompetitif di UNAIR membuatnya terpacu untuk menunjukkan performa terbaik selama masa kuliah. “Proses pembelajaran yang kompetitif dengan teman-teman lainnya, sehingga saya berupaya memberikan yang terbaik. Saya harus menyeimbangkan antara studi, pekerjaan, dan kehidupan pribadi agar semuanya bisa berjalan beriringan,” terangnya.
Mengabdi sebagai PNS
Pasca merampungkan studi S2 Ilmu Hukum, Yunita berjanji akan kembali ke daerah tempatnya bertugas untuk mengabdikan diri seutuhnya sebagai PNS. “Saya akan mempraktekkan ilmu yang telah saya dapat, utamanya untuk pengembangan ilmu hukum di Papua Selatan,” terangnya.
Yunita berharap ilmu yang ia miliki dapat membawa perubahan bagi kebijakan otonomi khusus di Papua. “Saya akan mendukung reformasi dan implementasi kebijakan otonomi khusus yang lebih efektif dan adil, serta memastikan bahwa kebijakan ini memperhatikan dan menghormati hal-hak orang asli Papua,” harapnya.
Yunita turut berpesan kepada mahasiswa yang tengah menempuh pendidikan S2 untuk jangan takut bertanya dan berdiskusi. Menurutnya diskusi akan membuka wawasan dan memperdalam pemahaman seseorang tentang ilmu pengetahuan.
Yunita juga berpesan kepada mahasiswa asal Papua untuk menyesuaikan diri dengan baik di lingkungan yang baru. Jika mampu beradaptasi dengan baik, Yunita yakin bahwa rasa percaya diri akan tumbuh dengan sendirinya.
Tak lupa, Yunita juga berpesan kepada seluruh mahasiswa agar tidak pantang menyerah dalam menghadapi berbagai rintangan. “Tetap semangat dan pantang menyerah, ingatlah bahwa tantangan adalah kesempatan untuk belajar dan berkembang,” pungkasnya.
Penulis: Icha Nur Imami Puspita
Editor: Edwin Fatahuddin Ariyadi Putra
Baca juga: Calon Profesor Masa Depan yang Raih IPK Sempurna 4,00