UNAIR NEWS – Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Airlangga (UNAIR), Ade Jaya Saputra membagikan strategi bisnisnya dalam memasarkan tahu susu Sumobito. Kegiatan itu dikemas dalam bentuk Talkshow Dinkompum Talk 2.0 Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Jombang secara live di Instagram @dinkompumjombang pada Senin, (17/4/2023).
Ade yang merupakan mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Sosial dan Politik (FISIP) tersebut menjadi owner dari Tahu Susu UD. Bintang Jaya yang berdiri di Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang. Tahu susu yang ia kelola merupakan tahu susu olahan yang memiliki rasa yang gurih.
“Sebenarnya produksi utama dari UD Bintang Jaya adalah tahu biasa yang diolah dan kita kembangkan jadi tahu susu, tahu pong. Bahkan mitra kami ada yang membuat jadi tahu isi,” ungkap Ade.
Terinspirasi dari Keluarga
Usaha yang ia jalani itu terinspirasi dari keluarganya yang juga menekuni bidang yang sama, yaitu usaha produksi tahu. “Sebenarnya sambil belajar sih, karena kan background keluarga juga usaha tahu,” terang Ade.
Prioritaskan Kualitas Produk Tahu Susu
Ade memprioritaskan kualitas hasil produksi, terutama bahan baku tahu yaitu kedelai. Ade juga memilih kedelai dengan kualitas baik karena kedelai yang terlalu lama tidak akan maksimal sebagai bahan pembuatan tahu. Kedua, Ade menjelaskan pentingnya kualitas air karena akan berpengaruh pada kuantitas produksi tahu. Terakhir, perhatikan kebersihan dalam memproduksi tahu.
“Kualitas adalah prioritas utama yang mana hal ini juga pesan dari bapak kepada saya jauh sebelum saya berkecimpung,” imbuhnya.
Modal terjangkau
Menurut Ade bisnis tahu bisa menjadi salah satu opsi bisnis untuk mahasiswa karena tidak membutuhkan modal yang cukup besar. Hal itu karena meningkatnya permintaan pasar dan reseller yang menjual tahu.
Harga yang dijual dari pabrik tahu berkisar sepuluh ribu per box sehingga dengan harga tersebut mahasiswa atau reseller dapat menjual lebih dari harga yang ditawarkan. “Misal tahu susu ini harganya dari pabrik di UD Bintang Jaya hanya sepuluh ribu per box, kalau teman-teman ambil dari saya harga sepuluh ribu per box bisa dijual lagi tiga belas ribu itukan sudah untung. Nah kalau temen-temen bingung produksi dari awal, bisa jadi reseller,” ucapnya.
Selain itu, Ade juga menghitung penetapan harga dengan biaya produksi yang sudah keluar. Menurutnya, kuantitas dari hasil produksi yang banyak bisa meng-cover biaya produksi sehingga bisa menawarkan harga produk yang murah kepada konsumen atau reseller.
“Kita berani taruh harga, karena kami kan produksi dari pabrik sendiri sehingga bisa menawarkan harga yang lebih murah yang pasti sudah melalui hitung-hitungan,” tambahnya.
Ia juga mengajak penonton live untuk berkunjung ke UD Bintang Jaya untuk melihat proses pembuatan tahu yang beralamat di Dusun Tugu, Desa Sebani, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang.
Penulis: Ini Tanjung Tani
Editor: Khefti Al Mawalia