UNAIR NEWS – Pengalaman lintas budaya dan pembelajaran internasional menjadi pengalaman yang sangat bermanfaat bagi mahasiswa. Untuk mendapatkan pengalaman tersebut, 13 mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (UNAIR) mengikuti program student outbound di Malaysia selama dua minggu, mulai dari Senin (29/07/2024) hingga Rabu (7/08/2024).
Mahasiswa yang mengikuti program ini adalah Gerry Yahya Suryanto, Afifatuzzahro, Muhamad Badrunada, Najwa Shifa S, Fawaz Sihab, Farika Dyani L, Syabrina Jihan Nazihah, Fatikha Rahma A, Princesa Renata Anindya Mubarok, Zahra Penta Apsari Ginting, Mochammad Hakim Ozora, Julian Dwi Susanto, dan Fransisca Fita M. Mereka mewakili BEM dan BLM Fakultas Farmasi UNAIR.
“Program itu bertujuan untuk membuka peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan perspektif internasional yang lebih luas karena di era globalisasi seperti saat ini, pengalaman lintas budaya menjadi hal yang tidak terelakkan bagi generasi muda,” terang Gerry, salah satu peserta student outbound.
Paparkan Hasil Riset
Pada minggu pertama, mahasiswa UNAIR mengikuti International Pharmacy and Pharmaceutical Science Conference 2024 (IPPSC). Konferensi itu terdiri dari pre-conference, plenary sessions, dan presentasi baik oral maupun poster. Pada IPPSC itu, mahasiswa UNAIR memaparkan hasil riset kepada peserta yang terdiri dari mahasiswa sarjana, pascasarjana, dan dosen dari berbagai universitas dalam dan luar negeri.
“Tantangan besar ini justru memberikan pengalaman berharga bagi kami dan kami menerima apresiasi atas keberanian mereka untuk tampil di panggung internasional,” ungkap Gerry.
Lebih lanjut, mahasiswa UNAIR juga mengunjungi Duo Pharma, sebuah industri farmasi terkemuka di Malaysia. Kunjungan itu memberikan wawasan tentang perkembangan terbaru dalam teknologi kesehatan yang diterapkan di Malaysia.

Bangun Kolaborasi
Selain IPPSC, mereka juga mengikuti kunjungan ke beberapa universitas ternama di Malaysia, seperti Sunway University, MSU, UiTM, dan IMU. Dalam kunjungan ini, mereka berdiskusi dengan student council dan student association di masing-masing universitas, membahas peluang kolaborasi antara Fakultas Farmasi UNAIR dengan universitas-universitas tersebut.
“Diskusi ini membuka peluang kerjasama yang tidak hanya memperkaya pengalaman akademis mahasiswa, tetapi juga memperluas jaringan internasional yang bermanfaat bagi UNAIR ke depannya,” papar Gerry.
Gerry mengaku banyak mendapat pembelajaran baru dari kegiatan outbound tersebut, seperti perkembang teknologi kesehatan di Malaysia, hingga peluang kolaborasi dengan asosiasi mahasiswa Malaysia.
“Harapannya, kegiatan ini dapat terus berlanjut dan melibatkan lebih banyak mahasiswa dari berbagai fakultas di UNAIR, sehingga membuka lebih banyak peluang untuk kolaborasi internasional, memperkuat posisi UNAIR sebagai institusi yang siap bersaing di level global,” pungkasnya.
Penulis : Febriana Putri Nur Aziizah
Editor : Edwin Fatahuddin