NAIR NEWS – Tim PKM-Karya Inovatif (PKM-KI) Universitas Airlangga (UNAIR), Flo-Retech sukses melakukan uji molase pada sabtu (14/9/24). Pengujian alat monitoring bioflok berbasis pengukuran kadar karbon dan nitrogen dalam air dengan energi terbarukan ini sudah menunjukkan hasil sesuai harapan dan target.
Tim yang beranggotakan Putri Salma Nabila, Siti Nuraini, Candra Puspitasari dari FPK, serta Aufar Mahran Alleani dan Rizki Ramanda Putra dari FTMM. Mereka melakukan uji molase di Laboratorium Anatomi dan Budidaya FPK UNAIR. Pengujian ini menjadi penanda alat monitoring bioflok siap untuk berlaga pada Pimnas ke-37.
Ide Awal
Gagasan ini bermula di mana pada beberapa tahun terakhir budi daya dengan sistem bioflok sedang banyak digandrungi masyarakat. Tantangan dalam budi daya pada saat ini yaitu masalah kualitas air seperti rasio karbon dan nitrogen masih sulit terdeteksi. Adanya alat ini dapat menjadi pengontrol kadar karbon dan nitrogen dalam kolam.
Monitoring rasio kadar karbon dan nitrogen dalam air kolam ini cukup sulit dilakukan karena belum adanya alat yang beredar di pasaran dan prosesnya yang cukup rumit. Kelompok PKM-KI ini mengkolaborasikan antara keilmuan perikanan dan teknik elektro untuk mengembangkan alat monitoring ini.
Cara Kerja
Aufar mengatakan alat monitoring bioflok ini menggunakan sensor yang dapat mendeteksi kadar rasio karbon dan nitrogen. “Dalam alat ini terdapat lima sensor yaitu suhu, pH, DO (dissolved oxygen), kadar nitrogen, dan karbon. Kelima sensor ini akan secara berkala mendeteksi kualitas air yang mana hasilnya akan dilaporkan melalui aplikasi,” ungkapnya.

Selain dapat melaporkan kualitas air secara berkala, alat monitoring ini juga menggunakan energi terbarukan yang berasal dari panel surya. Sumber energi dari sinar matahari akan tersimpan oleh baterai yang kemudian akan dapat digunakan pada malam hari. Sehingga alat dapat aktif selama 24 jam.
Harapan untuk PIMNAS
Aufar mengatakan bahwa dalam pengujian alat ini sudah berlangsung selama lima kali hingga di tahap uji molase. Selain itu, uji alat monitoring ini juga sudah teruji pada kolam bioflok di Tambaksari dan mendapatkan respons positif dari masyarakat. Sehingga Aufar optimis akan mendapatkan hasil yang memuaskan dalam Pimnas kali ini.
“Harapannya sebagai tim yang pertama dan satu-satunya dari UNAIR yang lolos dalam skema PKM KI ini. Kami tentu berharap dapat bersaing dengan kompetitor lainnya serta dapat memberikan hasil terbaik bagi almamater dan masyarakat pada umumnya,” tutupnya.
Penulis: Rifki Sunarsis
Editor: Yulia Rohmawati