UNAIR NEWS – Universitas Airlangga (UNAIR) terus menorehkan prestasi yang membanggakan. Prestasi datang dari bertambahnya jurnal ilmiah milik UNAIR yang terindeks Scopus. Kali ini, sejumlah 11 jurnal ilmiah milik UNAIR berhasil terindeks Scopus.
11 Jurnal Ilmiah
Sebelumnya pada 2022 UNAIR memiliki 5 jurnal ilmiah yang terindeks Scopus. Jurnal ilmiah tersebut antara lain Asian Journal of Accounting Research (AJAR), Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan, Jurnal NERS, Dental Journal, dan The Indonesian Journal of Public Health.
Lalu pada Oktober 2023, UNAIR mendapatkan total 6 tambahan jurnal ilmiah terindeks Scopus. Jurnal ilmiah tersebut yaitu Indonesian Journal of Health Administration, YURIDIKA, Journal of Information Systems Engineering and Business Intelligence, Jurnal Medik Veteriner, Jurnal Kesehatan Lingkungan, dan The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health. Tambahan 6 jurnal ilmiah ini menjadikan UNAIR saat ini memiliki total 11 jurnal ilmiah.
Scopus
Prof Hery Purnobasuki MSi PhD Ketua Lembaga Inovasi, Pengembangan Jurnal, Penerbitan dan Hak Kekayaan Intelektual (LIPJPHKI) UNAIR, mengatakan bahwa Scopus merupakan lembaga indeks jurnal dalam skala internasional yang bereputasi. Prof Hery menceritakan bahwa saat LIPJPHKI mengelola jurnal ilmiah milik UNAIR pada 2020, belum ada jurnal ilmiah yang terindeks Scopus. Meski demikian dengan komitmen serta semangat yang ada peningkatan cukup pesat terjadi.
“Dalam waktu 3 tahun Alhamdulillah setelah belajar dan komitmen kami meningkatkan kualitas jurnal ilmiah saat ini 11 jurnal ilmiah UNAIR sudah terindeks Scopus. Tentu ini perolehan yang luar biasa dalam jangka 3 tahun, sangat signifikan sekali capaiannya,” ujar Prof Hery. Capaian yang membanggakan ini ternyata berdampak pada reputasi UNAIR dalam skala nasional maupun internasional.
“Semakin dikenalnya UNAIR sebagai rujukan wadah publikasi internasional, tentu menjadikan keterbacaan UNAIR dalam tingkat internasional semakin baik,” katanya.
Komitmen UNAIR
Prof Hery mengungkapkan bahwa UNAIR sangat serius dalam komitmennya meningkatkan jumlah publikasi dan kualitas jurnal ilmiah. Program pendampingan hingga pendanaan berjalan beriringan untuk mencapai tujuan itu.
“Penganggaran yang baik untuk pengelolaan jurnal menjadi prioritas. Dalam menjaga kesinambungannya, program pendampingan dan pelatihan secara rutin terlaksana. Kami juga masih terus belajar dari institusi lain dalam pengelolaan jurnal ilmiah,” ungkapnya.
Capaian ini tak akan membuat UNAIR menghentikan langkah. Bahkan jumlah jurnal ilmiah UNAIR yang terindeks Scopus akan semakin bertambah. Prof Hery menuturkan bahwa saat ini UNAIR sedang menunggu kabar baik dari jurnal ilmiah lainnya.
“Dalam waktu dekat kami masih menunggu kabar baik terkait jurnal ilmiah yang saat ini dalam tahap review dan akan segera menyusul terindeks Scopus,” tuturnya.
Selanjutnya berbagai strategi telah tersusun untuk semakin meningkatkan capaian berikutnya. Oleh karena itu, Prof Hery berpesan kepada seluruh civitas akademika UNAIR untuk senantiasa bersemangat dan pantang menyerah. “Semangat dan pantang menyerah itu penting. Strategi pendampingan berkelanjutan akan terus kami lakukan,” tutupnya. (*)
Penulis: Icha Nur Imami Puspita
Editor: Binti Q. Masruroh