Universitas Airlangga Official Website

Technical Seminar, Dosen FKH UNAIR Sosialisasikan Pencegahan Penyakit pada Ayam Broiler

Dosen FKH UNAIR, Dr Emy Koestanti Sabdoningrum drh MKes, sedang berfoto bersama usai memberikan paparan pada kegiatan Techninal Seminar. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Dosen Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (UNAIR), Dr Emy Koestanti Sabdoningrum drh MKes, memberikan sosialisasi mengenai pengelolaan ayam broiler pada kegiatan Technical Seminar. Acara tersebut berlangsung pada Kamis (25/5/2023) di Heritage of Handayani, Sidoarjo.

Technical Seminar tersebut didukung dan dihadiri oleh stakeholder PT Ekasapta Wijayatangguh yang bergerak dibidang obat hewan dan PT New Hope Jawa Timur dibidang peternakan ayam. Pada kegiatan itu, Emy membawakan paparan berjudul Fitogenic Feed Additive Terhadap Pencegahan E-Coli dan Mycoplasma pada Ayam Broiler Sistem kendang Closed House untuk Meningkatkan Produksi. Emy menjelaskan mengenai kolibasilosis, yaitu penyakit yang sering menginfeksi banyak spesies ayam di Indonesia.

“Penyebab kolibasilosis adalah bakteri Escherichia Coli atau E-Coli. Selain itu, penularan penyakit ini melalui oral seperti makanan, air minum, atau debu dan kotoran yang tercemar oleh E-Coli,” ucapnya.

Kenali Bentuk Kelainan Organ

Selain itu, ia juga menjelaskan mengenai bentuk kelainan organ bagi ayam yang terpapar. Seperti, septikemia, enteritis, granuloma, omfalitis, sinusitis, airsacculitis, arthritis atau synovitis, peritonitis, pericarditis, selulitis, hingga Swollen Head Syndrome (SHS). Baginya, peternak harus mampu mengenali gejala-gejala dan perubahan bentuk tersebut.

Emy juga menambahkan tentang Chronic Respiratory Disease (CRD). Penyebab utama penyakit tersebut ialah Mycoplasma Gallisepticum. Pada unggas, utamanya ayam, peternak dapat mengenali gejala CRD dengan beberapa hal. Seperti keluarnya lendir dari hidung, batuk serta terdengar suara ngorok, muka yang membengkak, hingga peradangan di mata.

“Bentuk koloni Mycoplasma Gallisepticum ini kecil berbentuk bundar dengan bagian tengah juga bundar berwarna lebih gelap yang atau bleb. Berfungsi untuk perlekatan pada media. Bentuk ini sangat spesifik seperti telur mata sapi,” jelasnya.

Cegah dengan Bio Security

Ia berpesan bahwa peternak dapat melakukan pencegahan untuk menghindari hal tersebut, salah satunya dengan bio security. Peternak dapat melakukan beragam hal, seperti perawatan kandang, penanganan limbah yang baik, pencegahan kontaminasi silang, vaksinasi, pengawasan pakan dan air minum, hingga pengawasan lalu lintas orang.

“Perawatan kandang menjadi hal yang penting. Menjaga kebersihan lingkungan kandang seperti sirkulasi udara dan menjaga kepadatan harus cek secara rutin,” tuturnya.

Selanjutnya, ia juga meminta memperhatikan asupan makanan yang baik untuk ternak, salah satunya dengan pemberian Phytogenic Feed Additive (PFA). Menurutnya, ada beberapa jenis tanaman yang dapat menjadi PFA, di antaranya meniran, sambiloto, dan ketapang. Berkat penelitian tersebut juga lah, Emy memegang hak paten atas ekstrak meniran yang berguna sebagai imunomodulator

“PFA merupakan zat atau bahan bahan ekstrak tanaman yang bisa ditambahkan ke dalam pakan. PFA dapat meningkatkan kesehatan ternak, memacu pertumbuhan, meningkatkan produktivitas ternak dan meningkatkan efisiensi peternakan,” tambahnya.

Penulis: Afrizal Naufal Ghani

Editor: Nuri Hermawan