UNAIR NEWS – Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Airlangga (UNAIR) menggelar Stovit Summer Course X Prosthodontics Summer Camp 2024. Sebanyak 43 mahasiswa kedokteran gigi dari berbagai negara mengikuti kegiatan yang berlangsung sejak Senin-Minggu (2-7/9/2024). Jumlah tersebut menjadikan kegiatan tahunan ini sebagai program pertukaran pelajar internasional dengan peserta terbanyak sepanjang sejarah FKG UNAIR.
Gabungan Dua Program
Stovit Summer Course X Prosthodontics Summer Camp 2024 merupakan gabungan dari dua acara tahunan yang sebelumnya terselenggara secara terpisah: Stovit Summer Course dan Prosthodontic Summer Camp. Gabungan kedua acara ini bertujuan untuk memberikan pengalaman yang lebih berkesan bagi peserta.
Nadia Kartikasari drg MKes PhD selaku ketua pelaksana mengungkapkan bahwa Stovit Summer Course sudah menjadi program tahunan fakultas yang berlangsung secara konsisten. Sedangkan Prosthodontic Summer Camp adalah program baru dari departemen Prostodonsia.
“Kami ingin acara ini menjadi lebih spesial daripada tahun-tahun sebelumnya. Dan tahun ini kami berhasil menarik partisipasi terbanyak dengan melibatkan 43 mahasiswa dari delapan negara dan 14 universitas,” ujar dr Nadia.
Rangkaian Kegiatan
Program ini menawarkan berbagai kegiatan, termasuk pelatihan klinis prostodonsia yang meliputi pembuatan mata, telinga, dan gigi buatan, serta pelayanan masyarakat sebagai sarana interaksi antara mahasiswa internasional dan masyarakat lokal. Selain itu, FKG UNAIR bekerja sama dengan Pemerintah Kota Surabaya untuk memperkenalkan budaya dan pariwisata lokal. Kerja sama ini menghadirkan fasilitas bus SSCT (Surabaya Sightseeing City Tour) yang memudahkan peserta untuk menjelajahi berbagai landmark Kota Surabaya.
Stovit Summer Camp tidak hanya melibatkan dosen, tetapi juga mahasiswa dan staf tenaga pendidikan lainnya. Pendekatan ini mencerminkan semangat kebersamaan di FKG UNAIR, dengan tujuan menciptakan pengalaman yang merangkul semua pihak yang terlibat.
“Mengkoordinasikan 43 peserta dari delapan negara yang berbeda, dengan culture kita yang berbeda juga itu pasti akan berbeda, ya. Maksudnya perlu adaptasi, setiap negara membawa kebiasaan dan sudut pandang yang unik, dari Eropa hingga Timur Tengah. Kami juga belajar banyak dari proses ini. Saya berharap semua acara ini lancar, tidak hanya mahasiswa yang ikut tapi semua panitia ikut senang,” harapan dr Nadia agar semua aspek berjalan lancar.
Dengan adanya kegiatan ini, FKG UNAIR tidak hanya menunjukkan kemajuan dalam program internasional. Akan tetapi, juga memperkuat posisi mereka sebagai institusi pendidikan yang berkomitmen terhadap pendidikan global dan interaksi lintas budaya.
Penulis: Anggun Latifatunisa
Editor: Yulia Rohmawati