UNAIR NEWS – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar ke luar negeri melalui program International Student Mobility Awards (IISMA) 2023. Program itu menjadi alasan mahasiswa untuk menimba ilmu di berbagai negara karena pemerintah mendanai program mobilitas tersebut.
Muhammad Raka Hadiyan, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (UNAIR) berhasil lolos menjadi awardee dalam program tersebut. Melalui IISMA, Raka berkesempatan belajar di National Taiwan University of Science and Technology, Taiwan, (Taiwan Tech).
Raka, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa dalam pemilihan jurusan itu ada dua. Yaitu, management dan technic. Dengan beberapa pertimbangan, dia memutuskan menekuni jurusan management. Melalui Management Undergraduate Program, Raka memulai perkuliahan sejak 4 September 2023 dan akan berlangsung hingga 29 Desember 2023.
“Pengalaman yang bisa aku highlight sejauh ini, ikut membuat paper. Nah, misal terpilih nanti berkesempatan sebagai speaker dan akan mempresentasikan di conference,” ungkap Raka.
Conference itu akan terselenggara pada November. Temanya adalah energi terbarukan. Raka lebih memilih fokus mengusung ide di bidang pendidikan.
Culture Shock Di Taiwan
Kehidupan berbeda pun dirasakan oleh mahasiswa asal Palembang itu dalam menjalani kuliah. “Dari sekian banyak culture yang aku rasain, mungkin lebih shock di bahasa ya,” ungkapnya.
“Karena, pesertanya kebanyakan mahasiswa asing. Jadi, kelasnya full bahasa Inggris,” imbuhnya.
Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional tersebut cukup kaget. Ternyata mahasiswa asing dari beberapa negara juga tidak se-native yang dia kira ketika berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris.
Selain itu, Raka mengakui bahwa mayoritas orang Taiwan menggunakan bahasa Mandarin sehari-hari. Sehingga dia merasa hal tersebut sebagai salah satu kendala dalam berkomunikasi karena belum bisa menguasai bahasa tersebut.
Tantangan dalam Persiapan IISMA
Sebagai program pemerintah, tentu ada banyak persiapan. Persiapan tersebut menjadi tantangan bagi Raka, terutama dalam persiapan administratif. “Kalau ditotal dari awal persiapan, sekitar tiga sampai empat bulan,” ujarnya saat ditanya lama durasi mempersiapkan berkas.
Raka mengakui banyak berkas yang harus terpenuhi dalam persyaratan program IISMA. Mulai sertifikat kemampuan bahasa Inggris hingga Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK).
“Butuh surat bebas narkoba juga. Karena, ini program pemerintah, jadi kita sebagai awardee harus bersih ya,” tambahnya.
Tips Persiapan IISMA
Belajar dari pengalaman, Raka memberikan saran untuk teman-teman mahasiswa yang berkeinginan menempuh pendidikan di luar negeri melalui program IISMA. Selain persiapan berkas yang harus dari jauh hari, lancar dalam berbahasa Inggris menjadi pesan utama yang disampaikan oleh mahasiswa FISIP itu.
“Menurutku, lebih perkuat dalam bahasa Inggrisnya. Contohnya, banyak dari teman-temanku yang emang persiapan lainnya sudah matang. Tapi, karena terkendala di bahasa Inggris, jadi nggak lolos,” pesan Raka mengakhiri cerita pengalamannya.
Penulis: Meli Nor Arista
Editor: Feri Fenoria