UNAIR NEWS – Program unggulan Ekis Goes to Desa atau EGD milik Himpunan Mahasiswa Ekonomi Islam (Hima Ekis) Universitas Airlangga (UNAIR) masih terus berlanjut. Program yang bertujuan untuk membangun desa mandiri secara ekonomi itu kini telah memasuki tahun ke-4 penyelenggaraan.
Seperti penyelenggaraan tahun sebelumnya, lokasi EGD tahun 2022 terletak di Dusun Mangirejo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, Jawa timur. Acara yang berlangsung pada tanggal 20 hingga 24 Juli 2022 ini memiliki dua program penting, yakni Sosialisasi pengelolaan BUMDES atau Badan Usaha Milik Desa serta workshop pembuatan pupuk kandang.
“BUMDES dilaksanakan karena dari pengalaman EGD di tahun sebelumnya diketahui bahwa BUMDES terkhususnya simpan pinjam mengalami defisit. Oleh karena itu, sie ekonomi sebagai salah satu sub acara dari EGD 2022 ingin membahas lebih dalam, baik dari analisis SWOT BUMDES simpan pinjam sampai dengan Peraturan Perundang-undangan yang mengatur tentang BUMDES,” ujar ketua sie Ekonomi, Zara, pada Rabu (27/7/2022).
Tidak ketinggalan, dari Sie Lingkungan Juga menggagas workshop pembuatan pupuk kandang. Hal itu penting dilakukan karena banyaknya kotoran kambing di Dusun Mangirejo yang belum dimanfaatkan. Momen ini juga menjadi penting, mengingat pemerintah telah mencabut subsidi pupuk yang mengakibatkan harga pupuk di pasaran melambung tinggi.
“Sosialisasi, praktik, pemantauan, dan pembuatan pupuk dilaksanakan dengan cara mengundang narasumber yang ahli di bidang peternakan dan pertanian, yakni Riswan Yopi S PT yang sekaligus merupakan CEO Rojokoyo Group Kediri. Kegiatan dilakukan dengan mengundang petani dan melakukan kegiatan praktik secara langsung agar warga lebih mudah untuk memahami,” ucap ketua sie lingkungan, Bintang Janifian.
Bintang berharap dengan adanya program ini dapat menjadikan Dusun Mangirejo sebagai desa mandiri yang dapat memenuhi kebutuhan dari hasil pengelolaan sumberdaya alam. Selain itu, peningkatan taraf hidup warga desa juga sangat diharapkan kesejahteraannya sebagai tolak ukur dari keberhasilan kegiatan EGD ini.
“Semoga dengan adanya sosialisasi dan praktik pembuatan pupuk ini warga yang ada di Dusun Mangirejo, Jombang, dapat memanfaatkan hasil limbah peternakan yang melimpah menjadi pupuk yang memiliki potensial di bidang pertanian. Dan juga dengan adanya sosialisasi dan praktik pembuatan pupuk ini warga bisa lebih tertarik menggunakan pupuk organik dibanding menggunakan pupuk kimia, sehingga dari kondisi ekonomi dapat naik dan bisa meningkatkan taraf hidup warga sekitar,” pungkas Bintang.
Penulis: Haryansyah Setiawan
Editor: Nuri Hermawan