Universitas Airlangga Official Website

Tim CORTISCAN UNAIR Beberkan Persiapan Matang hingga Tantangan Jelang PIMNAS

Tim CORTISCAN PKM-KC Usai Presentasi PKP2 Jelang PIMNAS (Foto: dokumentasi narasumber)
Tim CORTISCAN PKM-KC Usai Presentasi PKP2 Jelang PIMNAS (Foto: dokumentasi narasumber)

UNAIR NEWS – Menjelang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) pada Oktober mendatang, Tim CORTISCAN PKM-KC UNAIR telah melakukan persiapan matang. Tim yang mengangkat inovasi alat pendeteksi dini serangan stroke. Tim tersebut beranggotakan Melia Anggraeni (FST) sebagai ketua, Tsabita Arinal Haq (FST), Amalia Dwi Berliyanti (FST), Ach Jazilul Qutbi (FTMM), dan Muhammad Dzulkifli (FST). 

Melia Anggraeni, sebagai ketua tim mengatakan bahwa melihat dari data kesehatan dunia, stroke merupakan penyakit yang menyumbang angka kematian tertinggi di Indonesia. Angka penderita penyakit tersebut kemungkinan akan terus meningkat setiap tahunnya. 

Tim PKM CORTISCAN melakukan langkah pencegahan tepat. Yang dapat digunakan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya penyakit stroke. “Dengan penggunaan yang mudah dan harga yang cenderung lebih murah, CORTISCAN mampu mendeteksi kemungkinan terjadinya stroke. Sehingga dapat mengatasi kemungkinan terjadinya stroke,” ucap Melia. 

Melia mengatakan bahwa banyak beberapa tantangan yang menjadi hambatan bagi kelompok mereka. Terlebih pada masalah waktu. “Tantangan terbesar dalam PIMNAS kali ini lebih ke penyesuaian waktu masing-masing anggota. Mulai dari waktu untuk latihan, membuat poster, membuat artikel ilmiah, sampai berdiskusi dengan yang lainnya.  Selain itu, kami juga harus menggali kedalaman materi sebagai bentuk persiapan menghadapi tanya jawab nantinya,” ujarnya. 

Foto Simulasi Prototype CORTISCAN (Foto: Dok. Narasumber)
Foto Simulasi Prototype CORTISCAN (Foto: Dok. Narasumber)

Melia juga mengatakan bahwa selain penyesuaian waktu dari masing-masing anggota, terdapat juga beberapa tantangan teknis yang mereka hadapi. “Mulai dari penggantian metode, bahan-bahan yang harus menunggu berbulan-bulan. Hingga gagalnya uji coba interaksi strip,” tuturnya. 

Dalam menciptakan inovasinya, Tim PKM CORTISCAN telah menyusun rencana untuk menggandeng berbagai pihak. Salah satunya adalah pihak kesehatan, untuk bekerja sama guna mengkomersialkan produk ini.

Melia menyatakan bahwa timnya sudah mulai merancang tahapan pengembangan tiga tahun kedepan. “Kami sudah mulai mengajukan perizinan dan kerja sama dengan berbagai pihak swasta maupun non-swasta. Selain itu kami juga akan memperluas hasil pengujian agar alat deteksi ini lebih akurat dan tahan lama,” imbuhnya.

“Melihat alat deteksi sensor yang sudah ada dengan biaya yang mahal dan membutuhkan bantuan medis dalam analisisnya, kami mewujudkan alat deteksi yang lebih murah, mudah, dan dapat menjangkau masyarakat luas,” pungkasnya.

Penulis: Zahwa Najiba Putri Malika

Editor : Yulia Rohmawati