UNAIR NEWS – Tim Guardians Universitas Airlangga (UNAIR) berhasil memenangkan pendanaan dari ajang Campus Integrity Fest 2023 (Cifest 2023). Cifest sendiri merupakan ajang perlombaan besutan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia yang terdiri atas kategori pengabdian masyarakat, pendidikan, dan penelitian.
Rosita sebagai perwakilan menyebut jika tim Guardians terdiri atas lima anggota. Anggota lainnya ialah Nur Afifah dari Fakultas Keperawatan, Melati Milda Syahri R Fakultas Hukum, Mochammad Afzal Iftikharus S R Fakultas Sains dan Teknologi, dan Prasetyo Bagus Pamungkas Fakultas Vokasi.
Lebih lanjut, Ia juga mengatakan bahwa tim Guardians memilih kategori penelitian dari ketiga kategori yang ada. Dengan topik yang mereka bawa, mereka berhasil meraih pendanaan penelitian sebesar sepuluh juta rupiah dari KPK.
“Tim aku ambil penelitian pengelolaan dengan pengelolaan platform interaktif dan pembentukan satgas (satuan tugas, Red) anti korupsi di kampus.” Ujar mahasiswi Fakultas Keperawatan tersebut pada Rabu (16/8/2023).
Gunakan Platform Interaktif Pengawas Korupsi
Tim Guardians bertolak dari permasalahan pemalsuan laporan keuangan dalam organisasi yang kerap kali terjadi. Mereka menciptakan inovasi platform interaktif berbasis protection motivation theory untuk mengatasi masalah tersebut.
“Ini lebih mengarah pada upaya meminimalisir manipulasi laporan keuangan, kaya misal nota palsu, stempel palsu, dan tanda tangan palsu,” imbuhnya.
Pemalsuan-pemalsuan tersebut dalam lingkup organisasi bukan hanya sering terjadi, melainkan telah sampai pada tahap normalisasi. Menurut tim Guardians, hal tersebut terjadi dalam di kampus untuk meraup keuntungan yang lebih besar dengan mengatasnamakan kepentingan masing-masing organisasi.
“Mahasiswa menganggap bahwa pemalsuan laporan keuangan justru memberikan surplus bagi organisasi,” sebutnya.
Bentuk Satgas Anti Korupsi
Selain menciptakan platform tersebut, tim Guardians juga mengajukan untuk membentuk satgas anti korupsi di lingkungan kampus. Satgas tersebut menjadi salah satu luaran yang tertuang dalam proposal yang mereka ajukan sebagai salah satu fasilitas untuk setiap organisasi mahasiswa yang membutuhkannya.
“Harapan kedepannya dapat memfasilitasi seluruh ormawa mengenai permasalahan laporan keuangan apabila terdapat kecurigaan terhadap salah satu oknum dan mencegah perilaku korupsi di kampus,” jelasnya.
Dari rencana yang mereka ajukan, Rosi mewakili rekan tim lainnya mengungkapkan harapannya. Ia berharap agar satgas anti korupsi tersebut bisa mendapatkan persetujuan kampus. Terlebih, akan lebih baik lagi jika satgas yang mereka ciptakan menjadi satuan resmi layaknya Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS).
Penulis : Muhammad Badrul Anwar
Editor : Nuri Hermawan
