UNAIR NEWS – Prestasi membanggakan datang dari mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (UNAIR). Melalui riset analisis, Tim beranggotakan tiga mahasiswa UNAIR berhasil meraih juara ketiga dalam Economics Paper Workshop oleh Universitas Kristen Satya Wacana. Kompetisi paper nasional itu terselenggara selama lebih dari sebulan secara daring mulai akhir Juni lalu hingga Sabtu (27/7/2024).
Tim tersebut terdiri dari dua mahasiswa FEB dan satu mahasiswa FIB. Mereka adalah Fajrin Purnomo, Muhimatul Khoiriyah, dan Siti Nur Kholifah. Salah satu perwakilan tim, Muhimatul Khoiriyah menjelaskan bahwa seluruh anggota tim dapat saling berkolaborasi meskipun memiliki latar belakang keilmuan berbeda.
“Karena kita tim, dan dua orang temanku magister ekonomi yang sesuai dengan topik ini, aku dari keilmuan bahasa lebih ke riset untuk menyusun latar belakang penelitian,” ujar mahasiswa yang memiliki nama sapaan Hima
Critical Thinking
Novelty (kebaruan) menjadi sisi keunggulan tim dengan sebutan ABC (Airlangga Business Crew) itu. Mahasiswa Program studi Bahasa dan Sastra Indonesia itu menjelaskan bahwa timnya kemudian fokus membahas tren penelitian keterampilan berpikir kritis dalam pendidikan kewirausahaan. Fokus tim mengarah pada analisis fluktuasi dan prospek ke depan.
Hasil penelitian tim, menunjukkan peningkatan signifikan jumlah penelitian yang membahas keterampilan critical thinking dalam kewirausahaan pendidikan selama satu dekade terakhir. Mereka mengungkap pentingnya integrasi keterampilan tersebut dalam kurikulum pendidikan kewirausahaan. Hal ini akan berimplikasi pada keberhasilan wirausaha di kalangan pelajar dan mahasiswa.
“Penelitian kami menyoroti pentingnya pendekatan keterampilan berpikir kritis, khususnya dalam pendidikan bisnis, maka perlu dukungan berkelanjutan dalam bentuk kebijakan, pendanaan, dan program-program yang lebih luas dan mendalam di bidang ini (kewirausahaan),” tuturnya.
Kolaborasi Tim
Berasal dari keilmuan bahasa membuat Hima harus banyak belajar Ilmu Ekonomi selama penulisan paper. Kendati merasa kesulitan, pengalaman pertama mendalami ilmu ekonomi justru membawa kegembiraan bagi hima.
“Baru pertama kali ikutan paper ekonomi dan berkolaborasi bersama mahasiswa S-2. Sebelumnya, kami satu komunitas. Aku banyak belajar sama mereka dalam memecahkan masalah. Selain itu, aku baca jurnal-jurnal terkait untuk memahami istilah-istilah ekonomi yang sebelumnya nggak aku ketahui sama sekali,” tuturnya.
Tim berhasil melewati tahapan panjang mulai dari beberapa kali workshop, submit penulisan, hingga presentasi karya. Ia merasa kerja keras tim selama ini sangat maksimal. “Sempat kami bentrok ide, tapi bisa tertangani karena banyak brainstorming. Selalu setiap minggu ada laporan progres masing-masing,” imbuhnya.
Meski berhasil memenangkan kompetsis paper nasional, Hima tidak mau merasa cepat puas diri. Ia ingin terus mengeksplorasi dunia ekonomi, kewirausahaan, dan berharap bisa menggabungkan ilmu yang ia pelajari dalam linguistik. “Aku senang ketika tulisan nggak cuma sebuah esai, tetapi juga terbit, artinya orang dapat mengakses dan tentu aku berharap bisa bermanfaat bagi banyak orang,” pungkasnya.
Penulis: Nur Khovivatul Mukorrobah
Editor: Edwin Fatahuddin Ariyadi Putra
