Universitas Airlangga Official Website

Tim PKM UNAIR Angkat Inovasi untuk Tingkatkan Immunostimulan pada Udang Vaname

Tim PKM TSV Counter Melakukan Penelitian di Laboratorium Kampus Giri (20/6/2024) (Sumber: Reza Adrio Fahrezi)
Tim PKM TSV Counter Melakukan Penelitian di Laboratorium Kampus Giri (20/6/2024) (Sumber: Reza Adrio Fahrezi)

UNAIR NEWS– Akuakultur di Indonesia memiliki banyak komoditas perikanan, salah satunya komoditas udang vaname. Pada 2020, tingkat produktivitas tambak udang vaname mengalami penurunan karena adanya masalah penyakit yang salah satunya akibat Taura Syndrome Virus (TSV). Menanggapi permasalahan itu, Tim TSV Counter melakukan inovasi berupa kombinasi antara kandungan karotenoid dan lisin sebagai upaya peningkatan Immunostimulan pada udang vaname (Litopenaeus vannamei) untuk pencegahan terhadap penyakit TSV. 

Inovasi tersebut digagas oleh tiga mahasiswa program studi kedokteran hewan Fakultas Ilmu Kesehatan, Kedokteran, dan Ilmu Alam (FIKKIA) Universitas Airlangga (UNAIR). Yaitu, Reza Adrio Fahrezi, Ryan Adi Taufiqurrahman, dan Fitri Khairunisa. 

Reza mengatakan, penanganan masalah penyakit pada udang jika tidak segera ditangani akan berpengaruh dalam program SDGs tentang kelayakan udang vaname untuk dikonsumsi. “Itulah mengapa kelompok, kami mengusulkan inovasi pakan alternatif agar udang vaname tahan terhadap hama dan target produksi dapat mengalami peningkatan,” katanya.

Dalam melakukan riset, tim menggunakan bahan karotenoid, lisin, dan udang vaname yang berusia 40 hari. Karotenoid didapatkan dari produk jadi di pasaran berupa serbuk beta karoten dan campuran dari ekstrak dunaliella salina. Sementara lisin diperoleh dari produk berupa ekstraksi dari salvinia molesta.

Karotenoid dikenal memiliki sifat antioksidan yang kuat, sedangkan lisin adalah asam amino esensial yang berperan penting dalam proses pertumbuhan dan perbaikan jaringan. Kombinasi keduanya diharapkan dapat meningkatkan daya tahan tubuh udang vaname terhadap serangan virus TSV.

Menambahkan pernyataan Reza, Ryan mengatakan bahwa dalam menentukan kelulushidupan udang vaname dalam risetnya, tim melakukan pemantauan dan penghitungan jumlah udang tiap perlakuan pada awal dan akhir riset setiap hari. Kemudian, kelulushidupan udang vaname dihitung dengan menggunakan rumus.

Penelitian dan inovasi yang dilakukan oleh tim TSV Counter menunjukkan betapa pentingnya peran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengatasi permasalahan di sektor perikanan. Tim berharap inovasi mereka dapat diadopsi secara luas oleh para petambak dan menjadi solusi berkelanjutan untuk meningkatkan produktivitas udang vaname di Indonesia.

Penulis: Bintang Muslimah

Editor: Feri Fenoria

Baca Juga:

Tim PKM-RE UNAIR Usung Inovasi Spray Gel untuk Putuskan Rantai Penyakit Leptospirosis 

Soroti Psikologis Anak Panti Asuhan, Tim PKM Ojo Dibandingke Lolos Pendanaan