UNAIR NEWS – Tim Taekwondo Universitas Airlangga (UNAIR) kembali mengharumkan nama almamater dan bangsa dalam ajang internasional. Mereka sukses meraih total delapan medali dalam 21st Japan WATA Open International Taekwondo Championship 2025 yang berlangsung pada hari Jumat-Minggu (25–27/4/2025) di Sakai City Ohama Arena, Osaka, Jepang.
Pencapaian Membanggakan di Ajang Bergengsi
Dalam ajang tersebut, tim Taekwondo UNAIR berhasil mencetak prestasi gemilang. Bunga Anggreani meraih dua medali emas pada kategori individual poomsae under 30 putri dan pair poomsae under 30. Muhammad Zidan Albihar juga menyumbang emas di kategori individual poomsae under 30 putra dan perunggu di kategori pair mixed poomsae all age. Sementara itu, Nadia Jovita menyabet perak di kategori individual poomsae under 30 putri serta perunggu di kategori pair mixed poomsae all age. Mohammad Ari Wijayanto turut menyumbang medali perak dari kategori individual poomsae under 30 putra dan emas dari kategori pair poomsae under 30.
Dalam wawancara bersama UNAIR NEWS, Muhammad Zidan mengungkapkan rasa syukur atas pencapaian tersebut. “Tentu dari penghargaan yang telah kami raih tidak membuat tim taekwondo UNAIR berhenti dalam mencetak prestasi. Harapannya, dari perolehan tersebut dapat memberi motivasi bagi teman-teman lain untuk tetap berkembang dan terus mencoba segala peluang yang ada di depan,” ujar mahasiswa FPK itu.
Semangat Juang dan Dukungan Kampus
Prestasi ini menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa UNAIR tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga mampu bersaing di kancah global. Keikutsertaan tim Taekwondo UNAIR dalam ajang internasional memperkuat branding universitas sebagai institusi pendidikan tinggi yang mendukung pengembangan prestasi lintas bidang.
Dukungan UNAIR dalam memfasilitasi mahasiswanya yang ikut berjuang tercermin dari kemudahan perizinan akademik. Dengan demikian, para atlet dapat berfokus mengikuti kompetisi tanpa mengganggu kewajiban akademik. “Selain itu, bantuan dana dari pihak universitas sangat membantu dalam menutupi kebutuhan keberangkatan seperti akomodasi, transportasi, dan administrasi kompetisi,” tubuhnya.
Tidak mudah bagi tim Taekwondo UNAIR untuk mencapai titik ini. Mereka mempersiapkan diri dengan latihan intensif dan matang jelang kompetisi tersebut berlangsung. “Mendekati masa kompetisi latihan diintensifkan 1 hari 2x. Walaupun Training Center Program dilakukan di tengah bulan Ramadan hingga berlangsungnya UTS, tapi tidak ada kata menyerah untuk tetap latihan mempersiapkan skill dan mental untuk pertandingan,” ungkapnya.
Prestasi ini menjadi bukti bahwa mahasiswa UNAIR tak hanya unggul secara akademik, tapi juga mampu bersaing di bidang non-akademik pada kancah global.
Penulis: Samudra Luhur
Editor: Yulia Rohmawati