Universitas Airlangga Official Website

Tim UNAIR Ciptakan Inovasi Alat Bantu Radiografi

Tim A-Pat dari Vokasi UNAIR Raih Pendanaan PKM. (Foto: Istimewa)
Tim A-Pat dari Vokasi UNAIR Raih Pendanaan PKM. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) adalah inisiatif Kemendikbud Ristek yang menampung inovasi mahasiswa dari seluruh perguruan tinggi Indonesia. Tim A-Pat dari Fakultas Vokasi (FV) Universitas Airlangga (UNAIR) berhasil meraih pendanaan PKM Karsa Cipta (KC).

Tim A-Pat terdiri dari Aqila Adinda Minerva Putrijaya, Arifiyana Fillaily, dan Navila Azka Salsabilla. Berkolaborasi dengan Aji Akbar Firdaus ST MT, tim ini menciptakan inovasi tangga otomatis untuk pemeriksaan ekstremitas bawah dalam bidang radiografi.

Menurut Aqila, inovasi ini berawal dari kebutuhan alat bantu yang lebih aman dan nyaman bagi pasien selama pemeriksaan radiografi. Ia menambahkan bahwa alat ini menyasar pada pasien dengan keseimbangan rendah, seperti pasien osteoarthritis

Aqila juga menyampaikan bahwa perancangan alat ini dimulai dengan riset terhadap alat bantu radiografi sebelumnya. “Kami melakukan modifikasi bentuk dan fungsi alat untuk menunjang keamanan serta kenyamanan pasien,” jelas Aqila. 

“Alat bantu konvensional sebelumnya hanya berupa dingklik tanpa pegangan dan memiliki penampang sempit. Sehingga dapat meningkatkan risiko jatuh akibat rendahnya keseimbangan pasien,” imbuhnya. 

Lebih lanjut, Aqila menyampaikan bahwa komponen mekanik nya terbuat dari stainless steel yang sesuai standar kesehatan rumah sakit. Sedangkan komponen elektronika, disusun agar dapat dikendalikan secara nirkabel. 

Walaupun sempat menghadapi kendala dalam memprogram komponen, hal ini tak menyurutkan semangat tim. Alih-alih, Aqila dan tim berhasil menemukan cara agar ekosistem radiologi dapat bekerja dengan baik.

“Saat programming code mikrokontroler dengan limit switch dan distance sensor, code yang kami gunakan sering terjadi error. Hal ini menjadi tantangan bagi kami dalam memprogram komponen elektronik,” ungkap Aqila.

Dengan inovasi alat bantu pemeriksaan radiografi ini, Aqila berharap dapat menciptakan alat yang dapat membuat pasien lebih nyaman dan aman.

“Alat ini dirancang untuk mengurangi risiko repetitive strain injury akibat pengaturan tabung sinar-x dan bucky stand yang berulang. Dengan alat ini, pasien dapat merasa aman dan nyaman tanpa perlu mengkhawatirkan risiko jatuh yang tinggi,” jelasnya. 

Lebih lanjut, Aqila berharap alat ini dapat meningkatkan kinerja dan meminimalisir musculoskeletal disorders radiografer. Menurutnya, alat ini dapat membantu kinerja radiologis dalam interpretasi grading system OA dan ukuran celah sendi pasien. 

“Kami bertekad memaksimalkan potensi alat ini agar dapat didistribusikan ke rumah sakit. Melalui alat ini, kami berharap dapat memberikan pelayanan terbaik bagi pasien dan kemudahan bagi tenaga medis,” tutup Aqila. 

Penulis: Aidatul Fitriyah

Editor: Khefti Al Mawalia