Universitas Airlangga Official Website

Tim UNAIR Juara I dan Best Speaker Kompetisi Debat Nasional Edutech UNSRI

Yogi Lesmana (FEB 2020) dan Abdullah Abimanyu Harahap (FISIP 2022). (Foto: Istimewa)
Yogi Lesmana (FEB 2020) dan Abdullah Abimanyu Harahap (FISIP 2022). (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Komitmen berprestasi tidak pernah padam dalam benak para Ksatria Airlangga. Lagi-lagi, Yogi Lesmana (FEB 2020) dan Abdullah Abimanyu Harahap (FISIP 2022) kembali mencetak prestasi membanggakan di tingkat nasional. Mereka berhasil menyabet juara 1 dan pembicara terbaik 1 dan 2 dalam Kompetisi Debat Festival Universitas Sriwijaya (UNSRI) Mengajar 2023. 

Lomba debat tersebut diselenggarakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) UNSRI Mengajar. Mengusung tema Teknologi vs Pendidikan, atau Teknologi untuk Pendidikan, kompetisi tersebut berlangsung secara daring selama dua hari pada Jumat dan Kamis (25-26/05/2023). 

Tahapan Seleksi Debat

Kepada UNAIR NEWS, Yogi menyampaikan bahwa kemenangan lomba tersebut merupakan pencapaian terbaiknya bersama Abimanyu. Mereka berdua berhasil menaklukkan kompetisi tersebut dengan baik. 

Di hari pertama, mereka harus menghadapi tiga babak pra-eliminasi melawan tim dari UNPAD, IPB University, UNRI dan beberapa institusi lain. Mereka melewati babak pra-eliminasi dengan beragam mosi, mulai dari popularitas olahraga, kritik terhadap interpretasi seni, hingga isu pelanggaran HAM dalam konteks hubungan internasional.

“Hasil tersebut membuat kami melesat ke babak eliminasi dengan status peringkat pertama di babak pra-eliminasi, mengungguli semua tim lain. Bekal ini cukup meningkatkan kepercayaan kami untuk tampil apik di hari berikutnya,” jelasnya. 

Kemudian, di hari kedua, mereka harus berhadapan dengan mosi dan lawan yang lebih menantang. Namun, hal tersebut tidak membuat mereka ciut. Dengan percaya diri dan optimisme, mereka mampu melesat ke babak grand final dengan menyajikan performa terbaik di babak semifinal. 

Yogi mengaku bahwa timnya tidak memiliki ekspektasi yang besar dalam perlombaan. Hal itu karena fokus utama mereka adalah menaikkan jam terbang dan menjadikan setiap perlombaan sebagai bahan evaluasi. 

“Nuansa dan iklim turnamen debat sangat jauh berbeda dengan sparing atau latihan debat biasa, terutama dalam hal intensitas dan persaingan,” ucap mahasiswa Ekonomi Pembangunan itu. 

Dukungan dan Lingkungan Positif

Pada akhir, Yogi mengatakan, selain membutuhkan bonding emosional dan konsistensi dalam belajar debat. Ia juga membutuhkan lingkungan dan dukungan yang positif. Mereka sangat bersyukur karena bisa berkembang dengan baik di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Airlangga Debating  Society (ADS). 

“Saya sangat berterima kasih untuk teman-teman dan senior ADS, terutama Mas Ari dan Mbak Wendy yang setia melatih dan memperhatikan perkembangan kami, serta bersedia memberikan pembekalan seperti materi dan strategi dalam debat. Tidak lupa, untuk teman-teman debat saya dari institusi lain yang juga bersedia diajak latihan bersama,” tutupnya. 

Sebagai informasi tambahan, kemenangan lomba ini menjadi kemenangan ketiga beruntun mereka setelah berhasil meraih juara 4 dalam kompetisi Universitas Ciputra Debating Competition (UCDC) dan juara 3 di Debat Sayap Kiri (DSK) Open minggu lalu. (*)

Penulis: Rafli Noer Khairam

Editor: Khefti Al Mawalia