Universitas Airlangga Official Website

Tim UNAIR Lolos Pendanaan Berkat Inovasi Pupuk dari Limbah Udang

UNAIR NEWS – Inovasi pemanfaatan limbah padatan budidaya udang mengantarkan tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Universitas Airlangga lolos pendanaan Kemenristek Dikti. Gagasan tersebut diambil lantaran kelangkaan pupuk hampir terjadi tiap tahun. Sehingga, terjadi pergeseran pasar pupuk dari subsidi ke non-subsidi.

Tim PKM terdiri dari Putri Mardhotillah, Heri Prasetyoning Tias, Raden Estiawan, Monica Widyawati, dan Aldike Eka Mahendra. Atas prestasi tersebut, Putri mewakili tim menyampaikan terima kasih kepada Angga Erlando SE MEcDev selaku dosen pembimbing yang telah memberikan dukungan dan bimbingan.

Limbah Udang Menyebabkan Pencemaran

Putri menjelaskan bahwa masalah kelangkaan pupuk di pasar terjadi karena para petani membutuhkan pupuk untuk tanaman agar mendapatkan jaminan hasil yang lebih baik. Selain itu, budidaya udang dengan sistem super intensif menyebabkan limbah yang dibuang mencapai dua per lima dari pakan yang digunakan.

“Persentase mencapai 30 persen yang terbuang ke lingkungan dan menyebabkan pencemaran,” ungkap ketua tim PKM itu.

Dari kedua permasalahan tersebut, tim melihat ada peluang bisnis dengan memanfaatkan limbah padatan budidaya udang yang dapat dikembangkan. Tim mencoba memberikan solusi terkait limbah budidaya udang yang dibuang begitu saja dan menyebabkan bahaya terhadap lingkungan.

“Limbah tersebut akan diolah sehingga akan memberikan kebermanfaatan untuk lingkungan, yaitu sebagai pemenuh nutrisi dan penggembur tanah pada tanaman,” ujarnya.

Tercetusnya Pupuk U-Nik

Mahasiswa asal Sumatera Barat itu menjelaskan bahwa tim ingin memberikan solusi terhadap pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan pupuk subsidi. Gagasan tersebut diharapkan dapat membantu masyarakat dalam sektor perikanan dan pertanian. Produk Pupuk U-Nik dapat menjadi solusi dari permasalahan limbah udang yang mencemari lingkungan dan menurunkan produktivitas perairan.

“Dalam sektor perikanan dapat membantu mendaur ulang dan mengurangi produksi limbah sekaligus membantu pertanian dalam meningkatkan penyuburan tanah oleh kandungan Pupuk U-Nik yang telah dibuat,” ucapnya.

Pembuatan produk Pupuk U-Nik turut melibatkan beberapa elemen masyarakat, seperti pembudidaya udang sebagai pemasok bahan baku utama berupa limbah budidaya udang. Permasalahan limbah ini diselesaikan melalui implementasi produk pupuk U-Nik.

“Selain itu, petani dan masyarakat yang berkebun di daerah urban juga akan menjadi pengguna produk pupuk U-Nik,” terangnya.

Tim PKM berharap, adanya produk Pupuk U-Nik dapat membantu petani dalam mengatasi masalah subsidi pupuk. Pembudidaya udang juga dapat mengatasi endapan budidaya udang yang dapat merusak lingkungan. “Semoga masyarakat bisa terbebas dari perairan yang tercemar,” tutupnya. (*)

Penulis : Sandi Prabowo

Editor  : Binti Q Masruroh