Universitas Airlangga Official Website

Tim UNAIR Menangkan Juara Pertama dalam LKTIA Nasional

Jasa Dwi Tirtono (Tengah) bersama rekan timnya Lilis Banowati dan Satila Zalianty Zen sebagai Juara Pertama dalam Ajang ISEF 2023. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

UNAIR NEWS – Tim Universita Airlangga (UNAIR) lagi-lagi mencatatkan namanya sebagai pemenang dalam kompetisi nasional. Kali ini, mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Jasa Dwi Tirtono memimpin timnya memenangkan juara pertama dalam ajang ISEF 2023.

Islamic Science and Technology Fair (ISEF) 2023 sendiri merupakan kompetisi besutan organisasi Jamaah Intelektual Mahasiswa Muslim (JIMM) FST UNAIR. Kepada tim UNAIRNEWS, Jasa mengungkapkan jika terdapat beragam cabang lomba dalam ISEF 2023 dengan siswa dan mahasiswa sebagai kategori pesertanya.

“Dalam ISEF 2023 ini ada banyak cabangnya. Cabang tersebut ada LKTIA (Lomba Karya Tulis Ilmiah Al-Qur’an, Red) siswa dan mahasiswa, CCL (Cerdas Cermat Islam), Infografis, dan MSQ (Musabaqah Syarhil Qur’an, Red),” terang Jasa dalam sesi wawancara pada Kamis (23/11/2023).

Bersama kedua rekannya, Lilis Banowati asal Keperawatan dan Satila Zalianty Zen dari Kebidanan, ketiganya sepakat untuk berpartisipasi dalam cabang LKTIA. Pilihan tersebut telah membawa mereka untuk keluar sebagai pemenang utama pada malam puncak acara pada Sabtu (18/11/2023).

Gagas Buku Interaktif

Dalam ISEF 2023, tim tersebut mengusung sebuah inovasi yang mereka namai sebagai Tour de Islamic. Tour de Islamic sendiri merupakan buku interaktif bagi anak dengan memanfaatkan influenser virtual yang terintegrasi dengan Is-Land App.

“Inovasi yang kami buat yaitu berupa buku interaktif bernama Tour de Islamic yang terintegrasi dengan aplikasi Is-Land. Tentunya hal ini merupakan produk inovatif yang menggabungkan antara buku dengan aplikasi sebagai sarana pembelajaran anak,” jelas Jasa.

Tujuan utama dari inovasi tersebut adalah untuk menekan masalah psikologi pada anak akibat tingginya penggunaan gawai. Mereka memanfaatkan kandungan ayat Al-Qur’an dan juga influenser virtual mengingat efektivitas keduanya.

“Kami menghubungkan dengan kandungan Al-Quran yang juga menjelaskan peran orang tua di dalamnya. Selain itu, berdasarkan literasi jurnal yang kami baca, virtual influencer merupakan sistem yang dapat memberikan efek persuasif kepada siapa saja yang menontonya,” imbuh Jasa.

Dalam buku tersebut akan ada rekam suara dari influenser berupa ceramah, lantunan Al-Qur’an, cerita islami untuk anak, dan juga komik. Buku ini juga menawarkan desain influenser virtual tiga dimensi dengan memindai kode batang dalam buku yang membawa pengguna ke aplikasi Is-Land.

“Karena nama produk kami Tour de Islamic,” kata Jasa, “jadi kami ingin membawa dunia anak berkeliling menjelajahi tentang islam. Ada beberapa fitur lainnya seperti edukasi, parenting, film atau ceramah dakwah islam, live streaming seorang ustazah atau ustaz.”

Menurut Jasa, kombinasi keduanya akan menjadi terapi psikologis anak yang bukan hanya mudah penggunaannya, tetapi juga sesuai dengan ajaran islam. “Inovasi terapi psikologis anak yang inovatif sesuai ajaran Islam, fleksibel dan friendly to use,” tutup Jasa. (*)

Penulis: Muhammad Badrul Anwar

Editor: Nuri Hermawan