Universitas Airlangga Official Website

Tim UNAIR Raih Prestasi Penyaji Terbaik 1 dalam Festival Teater Nasional

Mahasiswa UNAIR meraih penghargaan dalam FTPMN 2024 (Foto: Dok Pribadi)

UNAIR NEWS – Para mahasiswa UNAIR berhasil menorehkan prestasi dalam ajang Festival Teater Pelajar dan Mahasiswa Nasional (FTPMN) 2024. Mereka adalah M Fadillah Anargya, Galang Pandu Sadewa, Muhammad Fadhil Saputra, Afi Khoirunnisa, Amrina Rosyada Arjianto, Putu Sugiari Adinda, Nadya Putri Cahyanti, dan dan Ghifa. Tim yang berasal dari berbagai fakultas di UNAIR ini meraih penghargaan sebagai Penyaji Terbaik 1 dalam tangkai lomba monolog. 

FTPMN 2024 merupakan kompetisi tingkat nasional yang bertujuan untuk memberikan ruang kreatif bagi generasi muda dalam berkesenian. Adapun penyelenggara kegiatan ini adalah Komunitas Kegiatan Mahasiswa Teater Sendratasik Universitas Negeri Surabaya. Festival ini berlangsung pada Senin (14/10/2024) hingga Jumat (18/10/2024). 

Muhammad Fadhil Saputra atau akrab disapa Puput berperan sebagai aktor dalam perlombaan tersebut. Monolog yang ia pentaskan berjudul Aku Masih Pria, Kok. Naskah tersebut mengisahkan tentang seorang waria yang merupakan alumni institusi pendidikan agama. Ia terpaksa menjual diri karena harus merawat anak perempuannya tanpa seorang istri.  

“Judulnya Aku Masih Pria Kok karena tokohnya merasa bahwa seorang laki-laki itu punya tanggung jawab yang besar untuk menjaga anaknya. Dia menghidupi anaknya dengan bekerja menjual diri karena ga ada pilihan lain dan sulitnya cari pekerjaan,” ungkap Puput. 

Monolog yang Puput bawakan juga berisi kritik sosial, seperti kurangnya perhatian pemerintah terhadap kelompok-kelompok marginal dan sulitnya mencari pekerjaan. Puput berhasil memainkan emosi dengan baik, mulai dari senang, marah, sedih, hingga lucu.  

Sutradara dari monolog ini, M Fadillah Anargya, mengungkapkan bahwa keterbatasan waktu menjadi tantangan yang harus ia dan timnya hadapi. “Kita baru bisa proses di H-3, mulai dari garap properti, musik, lighting, dan bahkan naskahnya.”

Fadhillah dan timnya sempat berniat untuk mengundurkan diri karena pesimis. Namun, mereka berprinsip bahwa apa yang sudah mereka mulai, harus mereka selesaikan. Dengan semangat pantang menyerah, tim berusaha memberikan yang terbaik dan berhasil meraih penghargaan Penyaji Terbaik 1. “Lomba kemarin itu kemenangannya unpredictable banget. Coba kalau tim kita kemarin menyerah, ga ada kita itu jadi juara satu,” ujar Fadhillah. 

Terakhir, Fadhillah mengungkapkan harapannya untuk dapat menggelar pertunjukan teater sendiri. Kedepannya, ia dan timnya juga bertekad untuk mengikuti berbagai perlombaan lain dalam bidang seni teater. 

Penulis: Khumairok Nurisofwatin

Editor: Edwin Fatahuddin