UNAIR NEWS – Dua mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UNAIR menorehkan prestasi gemilang dalam ajang FIKOMWEEK 6.0. Mereka adalah Matthew Reynard Christopher Harsono dan Josephine Euodia Sintikhe Hawila. Tim ini meraih peringkat kedua dalam podcast competition kategori universitas. FIKOMWEEK merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Student Union Fakultas Ilmu Komunikasi dan Bisnis Media Universitas Ciputra.
Matthew dan Josephine menjalani proses seleksi sejak Rabu (27/11/2024). Setelah sampai pada tahap final, mereka terpilih sebagai pemenang pada Sabtu (14/12/2024). Dalam prosesnya, tim ini menghadapi tantangan untuk menyesuaikan pemikiran satu sama lain. “Kadang kita pemikirannya beda, jadi bagaimana caranya harus mencari jalan tengah. Aku harus memahami Matthew sebagai partner dan diriku sebagai Josephine. Jadi aku ga kehilangan jati diriku dan Matthew tetap bisa improve sebagai dirinya sendiri,” ungkap Josephine.
Bahas Kesetaraan Gender dalam Podcast
Sustainable Development Goals ke-5, yaitu kesetaraan gender, menjadi tema yang Matthew dan Josephine dapatkan dalam kompetisi. Pada tahap seleksi awal, tim ini mengangkat topik tentang hobi. “Kami jelaskan bahwa hobi dan pekerjaan profesional tidak ditentukan oleh gender. Misal cowok hobinya memasak dan cewek hobinya futsal itu tidak apa-apa. Harapannya, podcast kita bisa bantu orang untuk know their hobby tanpa khawatir gendernya apa,” jelas Matthew.
Sementara itu, pada tahap final, Matthew dan Josephine memilih topik kesetaraan gender dalam rumah tangga. Mereka menekankan pentingnya kolaborasi antara laki-laki dan perempuan dalam kehidupan rumah tangga. “Di final, kita spesifik bahas tentang kehidupan rumah tangga, di mana kesetaraan gender harus ada di sana. Jadi ga melulu cewek doang yang harus kerja di rumah dan cowok yang boleh cari nafkah. Mereka bisa kok kolaborasi dan saling komunikasi,” tutur Josephine.
Pengalaman dan Pelajaran
Matthew dan Josephine mengaku mendapat banyak pengalaman berkesan selama kompetisi. Bagi Josephine, kolaborasinya dengan Matthew membuatnya semakin berkembang dan memahami orang lain dengan lebih baik. “Semua proses dari awal sampai akhir berkesan. Cuma yang paling berkesan bagi aku adalah saling evaluasi sama Matthew agar kita sama-sama kasih yang terbaik. Itu yang menurutku mahal harganya,” ujar Josephine.
Terakhir, Matthew juga memberikan pesan kepada orang lain yang berkeinginan menjadi podcaster. “Semua orang bisa ngomong, tinggal cari suara dan keunikan mu di mana. Yang berhubungan dengan public speaking itu banyak, kayak radio, konten, MC, dan speech. Mereka punya style yang beda, tapi base-nya satu, yaitu suara. Kalau kamu ga berani bersuara, ya suaramu ga akan didengar,” pungkasnya.
Penulis: Khumairok Nurisofwatin
Editor: Edwin Fatahuddin
