UNAIR NEWS – Setelah empat hari bergulir sejak Rabu (20/11/2024) hingga Sabtu (23/11/2024), perhelatan SINOX-01: Start Up and Innovation Expo resmi berakhir. Kegiatan yang merupakan kolaborasi antara Universitas Airlangga (UNAIR) dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) itu sukses mengundang daya tarik masyarakat melalui pameran dan berbagai kompetisi yang terselenggara.
Bertempat di Mall Grand City Surabaya, kegiatan ini mengundang berbagai pihak baik dari internal kampus maupun eksternal. Pameran mulai dari fakultas hingga non fakultas turut hadir memeriahkan kegiatan kolaborasi pertama antara UNAIR dan ITS.
Maraknya pengisi pameran dalam kegiatan ini bukan tanpa alasan. Tingginya antusiasme pengunjung cukup untuk menjadi alasan berbagai booth hadir dalam kegiatan ini. Melalui produk unik dan menarik yang mereka tawarkan, booth-booth ini mampu merasakan dampak mulai dari promosi yang berhasil hingga penjualan yang meningkat secara drastis.
Gagasan Inovatif
Melalui wawancara, Bagas, perwakilan booth Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UNAIR menjelaskan bahwa FIB turut terlibat demi mengenalkan kolaborasi antara ilmu sejarah dan teknologi. “Luarannya Virtual Reality (VR), jadi kita belajar sejarah bukan hanya melalui buku saja tapi kita bisa kolaborasikan dengan teknologi yang ada. Jadi seakan-akan ada di tempat aslinya agar tidak bosan,” jelasnya.
Ia melanjutkan, dari ide tersebut booth FIB sukses menjadi sasaran para pengunjung untuk merasakan sensasi tak biasa belajar sejarah melalui Virtual Reality. “Itu menjadi daya tarik paling disorot sama pengunjung karena ketika melihat orang pakai VR, orang-orang langsung datang semua ingin mencoba. Setelah tahu itu untuk belajar sejarah orang-orang kaget, ternyata bisa belajar sejarah melalui VR,” lanjutnya.
Penjualan Meningkat
Tak kalah menarik, salah satu perwakilan dari Direktorat Pengembangan Karir, Inkubasi Kewirausahaan dan Alumni (DPKKA) UNAIR, Leastra turut memamerkan dan menjajakan produk berupa perpaduan kulit dan kain batik. “Kain batiknya tidak asal tempel, kita mencari batik yang ada filosofi dan bagus juga. Itu ada Songket, Mega Mendung, dan Kawung,” ujar perwakilan tim Leastra.
Ia juga menuturkan, berkat keikutsertaan dalam SINOX-01, penjualan produk Leastra meningkat drastis. “Lumayan ya empat hari ini. Bisa bertemu banyak orang dan mengenalkan produk kita ke orang-orang. Ikut di SINOX ini jadi banyak yang datang sehingga semakin banyak orang yang tahu produk kita,” imbuhnya

Mereka juga berharap agar pelaksanaan SINOX pada tahun mendatang bisa lebih meriah kembali. “Semoga semakin lancar acaranya tidak ada hambatan. kita juga bisa bergabung lagi di SINOX tahun depan, semakin meriah dan semakin banyak yang berkunjung,” harapnya.
Penulis: Mohammad Adif Albarado
Editor: Khefti Al Mawalia