Universitas Airlangga Official Website

Tingkatkan Daya Saing UMKM, Mahasiswa UNAIR Bantu Standarisasi Produk Rengginang Desa Wedani

UNAIR NEWS – Desa Wedani, sebuah desa yang terletak di Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, menjadi sorotan berkat kegiatan mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR) yang tergabung dalam kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) BBK 4 di Desa Wedani telah berhasil melakukan standardisasi produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) berupa rengginang, yang merupakan produk khas desa tersebut. Kegiatan standardisasi ini merupakan bagian dari program kerja KKN yang bertajuk Standardisasi Kerupuk Rengginang. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan daya saing produk lokal. Standarisasi diharapkan mampu membawa produk rengginang Desa Wedani ke pasar yang lebih luas, baik nasional maupun internasional.

Desa Wedani terkenal sebagai penghasil kerupuk rengginang yang banyak diproduksi oleh  penduduk setempat. Sayangnya, produksi rengginang masih menghadapi beberapa kendala, seperti ketidakseragaman bentuk, rasa, dan tekstur antar produsen. Selain itu, pemasaran rengginang masih bersifat lokal dan tradisional dilakukan dari mulut ke mulut. Kemasan yang digunakan masih berbahan plastik biasa tanpa label produk sehingga kurang diminati konsumen di luar desa.

Guna memaksimalkan potensi Wedani Rengginang, mahasiswa BBK UNAIR melaksanakan serangkaian kegiatan penyempurnaan produk Rengginang Wedani melalui standarisasi produk rengginang Wedani. Program tersebut meliputi uji organoleptik untuk mengevaluasi rasa, tekstur, aroma, dan tampilan rengginang.

Masukan panelis dapat digunakan untuk mengembangkan standar kualitas yang  dapat membuat produk tersebut lebih kompetitif di pasar yang lebih luas. Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 21 sd 24 Juli 2024 ini diawali dengan kunjungan ke rumah pembuatan rengginang di desa Wedani. Pada tanggal 21 Juli, para mahasiswa menjelaskan tujuan dan garis besar kegiatan standardisasi kepada  produsen. Keesokan harinya, mereka menyaksikan langsung proses pembuatan rengginang dan mengumpulkan sampel untuk dibagikan kepada panelis. Empat sampel dikumpulkan, masing-masing  dari produsen rengginang yang berbeda.

Pada tanggal 23 Juli, sampel rengginang dibagikan kepada panelis yang  mengisi kuesioner. Hasil survei ini dikumpulkan dan dianalisis oleh tim mahasiswa pada tanggal 24 Juli. Berdasarkan masukan konstruktif dari panelis, para  mahasiswa mengembangkan standar mutu kerupuk Rengginang Wedani.


Program ini menghasilkan rengginang terstandar dengan kualitas  lebih tinggi. Mahasiswa  juga memberikan saran mengenai label produk sebagai bagian dari branding. Mahasiswa BBK 4 UNAIR berharap agar Rengginang Wedani semakin dikenal luas dan melekat di benak konsumen di luar desa karena keunikannya yang berbeda dengan rengginang  yang diproduksi di daerah lain.

Keberhasilan program ini tercermin dari meningkatnya kepuasan dan pemahaman pemangku kepentingan UMKM mengenai pentingnya standardisasi dan kualitas produk. Diharapkan dengan kemasan yang lebih menarik dan profesional, rengginang Wedani dapat terjual ke pasar yang lebih luas dan semakin dikenal oleh masyarakat luar desa. Kegiatan ini jelas menunjukkan kontribusi mahasiswa dalam mengembangkan potensi daerah dan meningkatkan kesejahteraan daerah melalui standarisasi produk UMKM.

Penulis: Grace Laura Christy