UNAIR NEWS – Dalam rangka internasionalisasi pendidikan, kini Universitas Airlangga memiliki program baru untuk menarik para ahli skala global diberbagai bidang. Program baru bernama ‘UNAIR Attracting Global Talent’ (UNAIR AGT) diluncurkan pada tahun 2016 seiring dengan target UNAIR menuju kampus berkelas dunia.
“Tahun 2019, UNAIR kan, ditarget sudah masuk ke WCU (world class university). Dalam rangka mencapai itu, ada beberapa kriteria. Ada satu kriteria yang persentasenya tidak besar, tapi cukup krusial, yaitu bagaimana mendatangkan orang luar ke sini baik sebagai pelajar atau visiting scholar. Nah, UNAIR AGT yang kedua ini menarik, yaitu profesor, peneliti, dan praktisi dari luar negeri agar bisa datang ke sini,” tutur Badri Munir Sukoco, Ph.D, Ketua Badan Perencanaan dan Pengembangan UNAIR.
UNAIR AGT memiliki tiga skema program untuk menarik ahli skala global datang ke UNAIR, yakni Visiting Practitioner (praktisi tamu), Visiting Fellow (peneliti tamu), dan Foreign Thesis (mahasiswa yang sedang melakukan penelitian tesis atau disertasi).
Pada skema praktisi tamu, UNAIR mengundang praktisi dari beragam latar belakang dan perspektif untuk berbicara di hadapan sivitas akademika. Tujuannya, praktisi ini dapat menyuguhkan data dan fenomena terkini terkait bidangnya, sehingga bisa memperkaya pemahaman teori yang didapat di kelas perkuliahan.
“Kita datangkan orang-orang NGO (Non-Government Organization), IMF (International Monetary Fund), World Bank, dan sebagainya untuk ngomong tentang topik-topik baru yang bisa dikerjasamakan. Ketika praktisioner share (berbagi) tentang topik, lalu dosen tertarik, akhirnya mereka bisa share ideas dan bisa nulis bareng,” tutur Ketua BPP UNAIR.
Luaran yang ingin dicapai dari skema praktisi tamu ialah workshop dan seminar yang terdokumentasi dalam bentuk monografi. Monografi itu akan diterbitkan atas nama UNAIR. Praktisi tamu akan mendapatkan akomodasi dan honor yang layak.
Pada skema peneliti tamu, UNAIR mengundang peneliti yang berminat untuk melakukan penelitian dan menulis publikasi sesuai topik yang ditentukan UNAIR. Selain melakukan penelitian, peneliti juga wajib melakukan publikasi penelitian atas nama UNAIR dan terindeks Scopus. Tak hanya publikasi, peneliti juga harus mendiseminasikan hasil penelitian dalam forum akademik yang diselenggarakan UNAIR. Setiap peneliti akan mendapatkan dana riset sebesar Rp 40 juta, dan biaya hidup Rp 5 juta per bulan.
“Kita ingin menambah visiting professor dan menambah publikasi. Cara yang paling gampang untuk menambah publikasi adalah dengan tandem antara visiting professor dan dosen UNAIR,” terang Badri.
Dalam skema foreign thesis, UNAIR ingin menarik minat para Indonesianis yang sedang menyelesaikan laporan tesis maupun disertasi. Selama di UNAIR, pengerjaan penelitian mahasiswa tersebut akan berada dibawah bimbingan profesor (co-supervisor) di UNAIR. Dalam penulisan tesis dan disertasi, mahasiswa akan diberi dana riset sebesar Rp 40 juta, dan biaya hidup Rp 5 juta per bulan.
“Yang jelas nanti, ketika mereka menulis disertasi, ada tulisannya funded by (didanai, -red) UNAIR. Mereka harus bekerjasama dengan dosen UNAIR. Ini untuk mengangkat atau mengekspose nama dosen UNAIR,” tutur Badri.
Di UNAIR, program AGT ini nantinya akan dinaungi oleh Koordinator Program Pendidikan Internasional (PPI), Direktorat Pendidikan UNAIR, Jani Purnawanty, S.H., S.S., LL.M. Kedepan, untuk mengembangkan program UNAIR AGT, ada beberapa langkah yang akan dilakukan PPI. Pertama, menentukan topik-topik penelitian maupun diskusi. Dalam menentukan topik, pihak universitas akan berkoordinasi dengan fakultas terkait bahasan yang diinginkan. Kedua, menambah jumlah praktisi, peneliti, dan mahasiswa yang melakukan penelitian.
Jani berkata, saat ini pihaknya menargetkan sebanyak 5 praktisi tamu, 3 peneliti tamu, dan 3 mahasiswa yang sedang melakukan penelitian tesis dan disertasi. Jumlah ini diharapkan akan bertambah setiap tahunnya.
Agenda berikutnya dalam program UNAIR AGT adalah kedatangan praktisi tamu dari International Maritime Organization pada bulan Juli nanti. Saat ini, pihak PPI juga gencar untuk menawarkan program UNAIR AGT ke beberapa organisasi internasional yang berkantor di Indonesia. Hal ini dilakukan sembari menunggu masukan dari pihak fakultas terkait dengan kebutuhan kuliah umum dari praktisi.
Bagi para praktisi, peneliti, dan mahasiswa yang berminat bergabung dengan UNAIR AGT, pelamar bisa melengkapi formulir aplikasi http://pendidikan.unair.ac.id/agt/index.php/application, dan menghubungi PPI Direktorat Pendidikan UNAIR via surat elektronik iep@ditpend.unair.ac.id. (*)
Penulis : Defrina Sukma S.
Editor : Binti Q. Masruroh