UNAIR NEWS – Guna mempersiapkan mahasiswa yang akan terjun ke dunia kerja, Pusat Pembinaan Karir dan Kewirausahaan (PPKK) Universitas Airlangga (UNAIR) melalui Airlangga Career Club mengadakan pelatihan public speaking untuk meningkatkan kemampuan komunikasi mahasiswa di depan umum. Kegiatan yang bertajuk Essential Communication for Your Career itu diikuti sekitar lima puluh mahasiswa dari berbagai fakultas di UNAIR. Tidak tanggung-tanggug, presenter dan reporter Lembaga Penyiaran Publik TVRI Jawa Timur, Briansyah Dewandri Septiawan, S.Hum., dipilih menjadi pemateri pada kegiatan tersebut.
Dalam kegiatan yang dilaksanakan pada Selasa, (11/02/2020) itu, Briansyah, sapaan akrabnya menjelaskan tentang materi public speaking dan cara menjadi seorang presenter atau reporter sebuah media. Alumni mahasiswa Sastra Inggris UNAIR itu memaparkan bahwa kunci utama untuk percaya diri berbicara di depan umum adalah dengan melakukan komunikasi pada diri sendiri sebelum tampil. Menurutnya, apabila kita sudah mampu menguasai diri sendiri, maka rasa ketakutan kita di depan banyak orang akan teratatasi.
Selain itu, dalam kegiatan yang bertempat di Aula Parlinah Kampus B UNAIR itu, Briansyah menyebutkan ada tiga hal yang selalu menjadi fokus audience kepada orang yang berbicara. Ketiganya yaitu 55 persen audience akan memperhatikan body language pembicara, 33 persen fokus terhadap suara dan tone pembicara, dan 7 persen sisanya mendengarkan isi kalimat yang diutarakan.
“Jangan pernah takut untuk berbicara dan merasa bahwa yang kalian utarakan itu tidak berkualitas. Bersikaplah tenang dan mencoba untuk bersahabat dengan audience, karna sikap tubuh kalian menjadi penilaian utama,” jelasnya.
Tidak hanya memberikan teori, namun jurnalis yang lahir pada 28 September 1993 itu juga meminta mahasiswa maju praktik ke depan untuk mencoba menjadi seorang presenter dan reporter. Raka Jawa Timur tahun 2014 itu membimbing menjeaskan tentang bagaimana intonasi dalam membaca berita dan membawakan suatu program breaking news, bagaimana cara memegang mikrofon yang baik ketika sedang siaran reporter, dan bagaimana menjaga etika dalam wawancara dengan narasumber.
“Belajar komunikasi itu tidak hanya perlu teori saja, yang terpenting adalah bagaimana kita berani untuk mencoba mengaplikasikan teori itu melalui praktik. Jadi, menjajal diri sebagai seorang presenter dan reporter di depan juga salah satu cara supaya kalian tidak takut untuk berkomunikasi di depan orang banyak” jelasnya.
Terakhir, Briansyah membagikan tiga tips kepada mahasiswa tentang bagaimana membuat komunikasi menjadi memorable untuk audience. Ketiga tips itu adalah memberikan statement kuat yang mudah untuk diingat, memberikan kesempatan kepada audience untuk bertanya, dan membagikan materi yang disampaikan kepada audience.
“Berbagi ilmu itu baik, jadi audience akan merasa berkesan apabila kita tidak pelit dengan memberikan materi kepada mereka,” pungkasnya.
Penulis: Nikmatus Sholikhah
Editor: Khefti Al Mawalia