UNAIR NEWS – Sepuluh mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR) yang tergabung dalam kelompok Wringinrejo 2 memberikan sosialisasi tentang pentingnya literasi. Kegiatan untuk tingkatkan literasi itu merupakan rangkaian dari Kuliah Kerja Nyata Belajar Bersama Komunitas Periode 2 (KKN BBK-2)  UNAIR 2023. Acara itu berlangsung di Desa Wringinrejo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi pada Kamis (27/7/2023).

Kepada UNAIR NEWS (31/7/2023), Kelompok Wringinrejo 2, Adrian Sugi Pallawarukka, mengatakan bahwa tingkat literasi masyarakat masih menjadi tantangan yang perlu mendapatkan perhatian. Penyebab dari itu memanglah kompleks, salah satunya kesenjangan. Meskipun telah ada kemajuan dalam upaya peningkatan literasi, masih terdapat kesenjangan yang signifikan dalam hal akses, kualitas, dan penguasaan literasi di antara masyarakat.

“Salah satu permasalahan utama adalah kesenjangan literasi antara wilayah perkotaan dan pedesaan. Tingkat literasi di daerah perkotaan cenderung lebih tinggi daripada dengan daerah pedesaan,” ungkapnya.

Rendahnya Tingkat Literasi Indonesia

Tentunya, rendahnya tingkat literasi dapat mempengaruhi motivasi belajar masyarakat, terutama bagi kalangan pelajar. Mengembangkan daya literasi sejak dini pun diharapkan akan mampu meningkatkan skor Indonesia pada survey PISA. Program for International Student Assessment (PISA). pada 2019, Indonesia menempati peringkat ke 62 dari 70 negara, atau merupakan 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah.

“Masyarakat dengan tingkat pendapatan yang rendah cenderung menghadapi kendala dalam mengakses pendidikan yang berkualitas dan fasilitas literasi yang memadai,” ujarnya.

Rancangan Kegiatan BERAKSI

Dalam upayanya, mereka mengadakan kegiatan yang bertajuk Belajar Asyik dengan Literasi (BERAKSI). Acara tersebut menyasar siswa/i kelas 5 SDN 1 Wringinrejo. Pada kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari tersebut, para siswa diarahkan untuk membaca buku cerita dari perpustakaan sekolah.

Selain itu, mereka pun akan mendapat tugas untuk membuat daftar buku yang telah di baca selama satu pekan serta membuat pohon literasi yang berisi rangkuman salah satu buku. Tidak hanya itu, para siswa juga mendapat bimbingan belajar untuk meningkatkan karakter gemar membaca dan motivasi belajar.

“Pendekatan ini lebih efektif karena dibuat lebih santai serta menyenangkan. Siswa-siswi pun terlihat berpartisipasi lebih aktif dengan adanya program yang kami rancang untuk mereka,” ungkap Penanggung Jawab BERAKSI, Adzillatul A’izzah Salsabila.

Kevdepan Adzilla berharap program yang kelompoknya rancang itu akan membantu meningkatkan program pendidikan, khususnya di desa Wringinrejo. Dengan itu, literasi di Indonesia yang masih cenderung rendah juga dapat meningkat lebih baik lagi.

“Karena dengan literasi kita bisa merubah Indonesia menjadi negara yang mampu beradaptasi dan menciptakan generasi muda Indonesia yang berkualitas,” pesannya.

Penulis: Afrizal Naufal Ghani

Editor: Nuri Hermawan

Baca Juga: Mahasiswa BBK Internasional UNAIR Kenalkan Budaya Indonesia di Jepang