UNAIR NEWS – Langkah untuk menuju kampus kelas dunia yang dilakukan UNAIR semakin nyata. Perubahan terlihat di berbagai lini, salah satunya pada peningkatan mutu pengajaran. Melalui Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Pendidikan Universitas Airlangga (LP3UA), mutu pengajaran ditingkatkan dengan diselenggarakannya Training of Trainer (TOT) Program Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) – Applied Approach (AA). Sebanyak 45 tenaga pendidik dari semua fakultas di lingkungan UNAIR mengikuti kegiatan tersebut.
Ditemui di ruang kerjanya, Prof. Djoko Agus Purwanto, Apt., M.Si. selaku ketua LP3UA menuturkan pentingnya kegiatan tersebut. Terhitung sejak 26 hingga 28 Januari, berbagai materi seperti strategi dan pengembangan TOT, pengembangan dan evaluasi kurikulum, penyusunan GBPP, SAP, dan kontrak pembelajaran serta pembuatan bahan ajar dan ujian diberikan.
“Semua materi yang diberikan itu guna untuk menunjang reputasi akademik, karena 40% kriteria penilaian ada pada bidang ini. Hal itu yang perlu kita sasar dan kita tuju, harapannya bisa membawa UNAIR cepat maju ke 500 top dunia,” jelasnya.
Guru besar fakultas farmasi tersebut juga menuturkan bahwa tindak lanjut dari kegiatan tersebut nantinya bisa melahirkan banyak tenaga pelatih yang bisa memberikan pelatihan di lingkungan fakultas masing-masing. Selain itu, kebutuhan permintaan dari berbagai kampus di luar UNAIR juga bisa terpenuhi.
“Kami harap mereka yang sudah dilatih bisa mengembangkan di lingkungan fakultas masing-masing dan bahkan bisa memenuhi permintaan dari luar baik dari UPN, Kopertis, AAL, untuk memberikan pelatihan Pekerti-AA ini,” imbuhnya.
Djoko berharap, dengan TOT Pekerti-AA, proses belajar mengajar di UNAIR terstandar. Dengan demikian, dua kriteria penilaian reputasi akademik, yaitu kurikulum dan proses pembelajaran yang baik bisa terpenuhi. Ia juga menuturkan peran kemajuan teknologi yang sudah ada juga akan dimaksimalkan untuk menunjang keberhasilan program tersebut. Nantinya, semua dosen harus mengunggah materi kuliahnya, mulai dari kontrak kuliah, power point, dan pustaka untuk masing-masing mata kuliah yang ia ampu. Sistem ini memudahkan mahasiswa untuk mendapatkan materi dan pustaka. Dosen juga lebih mudah dalam memberikan kuliah dan tugas di kelas, karena materinya sudah diunggah sehingga mahasiswa sudah bisa mempelajarinya sebelum dosen mengajar.
“Ini kan zamannya IT, kecanggihan data harus berfungsi. Harapan saya semua data seperti PPT, kontrak kuliah, pustakanya semua sudah tersedia di cyber,” pungkasnya.(*)
Penulis: Nuri Hermawan
Editor : Inda Karsunawati