UNAIR NEWS – International Undergraduate Program (IUP) Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Airlangga kembali menggelar acara sharing session berjudul Thriving from the Start: Early Adaptation Tips for IUP Psychology UNAIR Student. Acara ini dilaksanakan pada Jumat (14/3/2025) secara daring melalui siaran langsung di Instagram.
Pada kesempatan kali ini IUP FPsi UNAIR mengajak dua mahasiswa IUP FPsi UNAIR sebagai pembicara yaitu Qisthi Vinaya Mahathira, Duta FPsi Psikologi dan Aldebaran Rachmat Billianda, mahasiswa double degree di Curtin University, Australia. Acara ini dipandu oleh Prof Endang R Surjaningrum PhD yang merupakan Wakil Dekan III FPsi UNAIR dan Valina Khiarin Nisa SPsi MSc selaku Sekretaris IUP FPsi UNAIR.
Pengalaman Beradaptasi
Billi bercerita bahwa salah satu cara adaptasinya adalah dengan regulasi emosi. “Ada mungkin selama satu minggu saya pagi-pagi nangis dulu,” ujarnya. Menurutnya, perasaan kaget dan ingin pulang adalah perasaan yang valid dan tidak ada salahnya diluapkan.
Lebih lanjut, Billi juga mencoba mencari distraksi dan bersosialisasi baik dengan mahasiswa Indonesia maupun orang Australia. Ia berusaha untuk menikmati setiap proses dengan selalu mengingat tujuannya datang ke Australia adalah untuk mencari ilmu.
“Itu adalah hal yang membuat saya kuat menjalaninya,” ungkapnya.
Di kesempatan yang sama, Qisthi juga menceritakan bahwa pada awalnya ia merasa kaget dengan pembelajaran di IUP FPsi UNAIR yang menggunakan bahasa Inggris. Tetapi ia mencoba untuk tetap menikmati tantangan ini dengan senang.
“Saya usahakan untuk menghadapi tantangan di perkuliahan ini dengan santai dan mengusahakan do my best di setiap langkah perkuliahan ini,” ucapnya.
Tips Membagi Waktu
Di luar akademik, Qisthi yang aktif menjadi Duta Intelegensia FPsi UNAIR menyatakan bahwa ia memiliki skala prioritas yang membantu dalam melakukan berbagai kegiatan. Lebih lanjut, ia membuat jadwal kegiatan semacam to do list dan weekly planner yang memungkinkan aktif berkegiatan di luar kampus sekaligus tetap bisa belajar.
“Saya harus mengatur bagaimana tanggung jawab saya tetap bisa dilakukan dengan maksimal tapi belajarnya juga jangan sampai ketinggalan,” jelasnya.
Di sisi lain, Billi memiliki cara tersendiri yaitu dengan kebiasaan mengukur tugas. Ia mencari gambaran apa saja yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan tugas dan waktu yang dibutuhkan.
“Minimal saya sudah ada gambaran apa yang harus saya lakukan di tugas tersebut. Jadi, saya ada waktu lain untuk mengerjakan apa yang saya suka seperti bermusik dan berpentas,” tegasnya.
Penulis: Septy Dwi Bahari Putri
Editor: Khefti Al Mawalia