UNAIR NEWS – Kementerian Hubungan Luar Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Airlangga (UNAIR) menggelar talkshow bertajuk The Girl Fest Goes to Campus. Kegiatan tersebut berlangsung pada Jumat, (15/09/2023) di Aula Cenderawasih, Gedung Ex-Farmasi, Kampus Dharmawangsa-B, UNAIR. Talkshow kali ini membahas media sosial TikTok menjadi ladang penghasilan.
The Girl Fest merupakan festival gadis terbesar di Indonesia yang berfokus pada kesehatan mental, kewirausahaan, dan kecantikan. Acara tersebut merupakan kolaborasi antara Rahasia Gadis dan RANS Entertainment. Tidak hanya itu, sejumlah sponsor mulai dari Cessa, Peau Jeune Beauté, Chitato Lite, Indomilk, MS Glow, hingga Sentral Cargo turut mendukung gelaran acara tersebut.
Mengusung topik Make Money in Fun Away, The Girl Fest menghadirkan sejumlah content creator untuk berbagi tips mendapatkan penghasilan dari aplikasi TikTok. Mereka adalah pasangan pengusaha muda Adian & Pricil serta kreator pendidikan Florane Andhari.
TikTok sebagai Ladang Bisnis
Adian & Pricil mengatakan bahwa mereka memanfaatkan TikTok untuk mempromosikan bisnis mereka di bidang makanan. Berbeda dari promosi pada umumnya, mereka menginisasi konten dengan menampilkan drama bertajuk ‘Ngumpulin Modal Nikah’ dan ‘Pacaran 7 Tahun’. Dengan keunikan tersebut, akun TikTok mereka berhasil tumbuh besar dan menjadi ladang penghasilan.
“Seiring berjalannya waktu, banyak brand yang percaya sama kita dan akhirnya banyak orang yang repeat order produk-produk yang kita promosikan,” ucap Pricil.
TikTok sebagai Media Pendidikan
Sementara itu, Florane Andhari bercerita bahwa awalnya ia menggunakan TikTok karena iseng dengan trend video ‘Enggak Bisa Bahasa Inggris’. Dari trend itu, ia membuat konten dubbing video berbahasa Inggris yang dilengkapi dengan subtitle. Ia merasa dirinya sangat senang ketika membagikan pengetahuan tentang bahasa Inggris kepada banyak orang.
“Semua video dari luar itu gak ada subtitle-nya. Aku merasa, beberapa konten yang bagus itu sayang jika gak bisa dicerna sama masyarakat sini. Okelah, let’s try,” ujarnya.
Seiring berjalannya waktu, konten-konten yang ia buat berhasil mendapatkan respons positif, tidak hanya dari warganet Indonesia tetapi juga dari negara lain. Bahkan, ia telah banyak mendapatkan tawaran kerja dari berbagai pihak karena konten bahasa Inggrisnya.
Punya Karakter dan Pilih Konten Aman
Lebih lanjut, Adian & Pricil berpesan bahwa kunci berhasil menjadi content creator adalah memiliki karakter yang unik. Karakter tersebut harus content creator pertahankan dan tonjolkan agar dapat menggaet banyak audiens.
“Kita gak tahu hidup kita ke depan gimana. Tapi jika kita mulai sejak awal jadi konten kreator, ini akan jadi aksi kita untuk bisa dapat uang dan ini akses yang bagus. Jadi mulai sedini mungkin,” tekannya.
Di samping itu, Florane berpesan, content creator juga harus memilih konten yang aman. Setiap video yang content creator produksi akan mendapatkan respons baik dan respons buruk dari warganet. Oleh sebab itu, content creator harus membuat konten-konten positif untuk meminimalisasi respons negatif.
“Aku merasa konten di bidang edukasi itu paling aman. Gak semua orang akan suka sama konten kita. Jadi, coba pilih konten yang positif agar hatters-nya gak banyak,” kata Florane.
Pada akhir, Suci Madalena selaku Menteri Hubungan Luar BEM UNAIR dan penanggung jawab kegiatan mengucapkan terima kasih atas antusias seluruh peserta yang telah hadir dalam acara. Ia tidak menyangka acara tersebut bisa mendatangkan banyak peserta dari seluruh fakultas di UNAIR.
“Saya berharap melalui talkshow ini, kita bisa mulai memanfaatkan media digital bukan hanya untuk kesenangan, tetapi juga sebagai ladang untuk memperoleh penghasilan. (*)
Penulis: Rafli Noer Khairam
Editor: Binti Q. Masruroh