Universitas Airlangga Official Website

Tips Tingkatkan Visibilitas Artikel

Dr Fatmawati saat menyampaikan paparan. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

UNAIR NEWS – Masih dalam tema Improve Your Articles Visibility and Get Cited, Smart Publication Series 4 yang diadakan oleh Lembaga Inovasi, Pengembangan Jurnal, Penerbitan dan Hak Kekayaan Intelektual (LIPJPHKI) UNAIR mengadakan sharing session. Pada sesi ini dosen Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UNAIR Dr Fatmawati hadir sebagai narasumber.

Sitasi menjadi aspek penilaian penting dalam perangkingan QS World University Ranking (WUR). Dalam penjelasan Fatmawati, jumlah sitasi per fakultas masuk dalam enam kriteria pemeringkatan QS WUR.

“Enam kriteria tersebut yakni reputasi akademik, reputasi pegawai, jumlah kelas internasional, jumlah mahasiswa internasional, rasio mahasiswa fakultas, dan jumlah sitasi per fakultas,” ungkapnya.

Dosen Departemen Matematika UNAIR tersebut juga menjelaskan beberapa strategi yang bisa dilakukan untuk meningkatkan jumlah sitasi dari sebuah artikel, di antaranya;

Pilih Topik yang Sedang Tren dan Kolaborasi dengan Peneliti Inernasional

Dalam penjelasannya, topik penelitian berpengaruh sangat signifikan terhadap jumlah sitasi dari sebuah publikasi. Selain itu, kolaborasi riset dengan peneliti internasional ternama juga dapat meningkatkan peluang sitasi suatu artikel.

Ia menyarankan untuk mempublikasi penelitian yang sedang tren dan relevan pada kondisi terkini. Ia mencontohkan pada riset kolaboratif FST UNAIR tentang Covid-19.

“Pada saat itu memang Covid-19 sedang menjadi perhatian seluruh dunia ditambah dengan kolaborator kami salah satunya Pro Atangana yang merupakan top scientist dalam bidang permodalan fraksional sehingga cepat mendapat sitasi,” ujarnya.

Publikasikan di Open Access Journal

Selain harus terbit di jurnal dengan reputasi ternama, kemudahan akses terhadap jurnal juga mempengaruhi tingkat sitasi artikel. Oleh karena itu, mempublikasikan artikel di jurnal dengan tipe open access journal juga dapat meningkatkan sitasi karena mudah diakses.

“Karena jika open access, pembaca atau peneliti lain bisa dengan mudah mengutip artikel yang kita buat. Namun kendalanya tentu kebanyakan mempublikasikan jurnal open access cukup mahal,” ungkapnya.

Self Citation

Selain dikutip dalam penelitian orang lain, kita juga dapat melakukan sitasi kepada artikel kita sendiri ke dalam penelitian lain dan relevan. Ia mengingatkan, ketika melakukan self citation tetap harus profesional dan beretika. Jangan sampai ambisi meningkatkan sitasi membuat kita menghalalkan segala cara seperti mengutip artikel kita meskipun isinya tidak relevan.

“Karena pernah ada kasus seperti itu dan yang bersangkutan langsung di-blacklist dalam beberapa tahun. Oleh karena itu jika melakukan self citation hendaknya tidak lebih dari 10 persen dari refrensi yang kita gunakan,” tuturnya. (*)

Penulis : Ivan Syahrial Abidin

Editor : Binti Q Masruroh