UNAIR NEWS – Menutup rangkaian pameran Covid-19 di Alun-Alun Surabaya, UNAIR gelar talkshow teknologi buatan Fakultas Maju dan Multidisiplin (FTMM). Robot yang diberi nama Arta itu disosialisasikan kepada seluruh peserta talkshow, pada Kamis (12/01/2023).
“Jadi robot ARTA ini mengeluarkan suara akan ada beberapa pertanyaan triase dan beberapa pertanyaan lain yang akan dianalisis. ARTA ini juga mngukur tanda vital ada scan KTP juga jadi data yang diolah valid,” ungkap Prisma Megantoro S T M Eng, pemateri talkshow
Saat ini robot ini telah dioperasikan di Rumah Sakit UNAIR. Dalam operasinya robot ini sangat membantu anamnesa (pemeriksaan pengkajian awal, red.) pasien. Namun sistem ARTA ini belum teregulasi dengan sistem keamanan yang cukup kuat karena masih terintegrasi dengan personal computer sehingga memungkinkan adanya hacking.
Prisma mengatakan bahwa tim masih melakukan optimalisasi untuk keamanan dari ARTA sendiri. Meskipun demikian, data pribadi yang telah discan oleh robot tersebut bisa dipastikan aman.
Vaksin Inavac untuk Covid-19
Selain sosialisasi robot ARTA, menutup rangkaian pameran itu, turut disosialisasikan vaksin merah putih (Inavac) buatan dari pakar virus UNAIR, Prof Dr Fedik Abdul Rantam drh. Melalui talkshow vasin Inavac itu, Prof Fedik menjelaskan proses penangkapan virus hingga pembuatan vaksin.
“Di dunia ini kalau kita mau membasmi virus yang ampuh hanya vaksin. Membunuh virus itu harus melenyapkan selnya, tidak cukup hanya dengan obat,” tutur Prof Fedik.
Prof Fedik menjelaskan bahwa poin utama dalam membuat replikasi virus hingga menjadi vaksin ini adalah dengan mengenali karakteristik virus. Karakteristik itu dapat terlihat dari struktur DNA-nya sehingga perlu isolasi terlebih dahulu. Ruangan isolasi virus pun menggunakan ruangan khusus dengan sistem tata ruang udara yang tidak langsung terkontaminasi dengan peneliti.
“Vaksin itu setelah jadi tidak bisa langsung digunakan ya jadi harus melalui uji klinis yang menyesuaikan dengan usia. Saat ini Inavac dosis anak-anak masih pada tahap uji klinis. Tentu jika berbicara efek samping itu bergantung pada kekebalan tubuh masing-masing,” ucapnya
Proses pembuatan vaksin ini merupakan pencapaian terbesar Prof Fedik untuk memberikan kemaslahatan banyak orang. Ia juga menitipkan pesan bahwa untuk bisa menjadi orang yang berhasil itu ada tiga perkara yang harus dicapai. Pertama imajinasi untuk memikirkan bahwa hari esok akan menemukan apa. Kedua kalkulasi, perhitungan rencana dan strategi agar berhasil. Terakhir adalah komitmen sebagai pembuktian sebuah keberhasilan.
Penulis: Rosita
Editor: Nuri Hermawan