Pembudidaya ikan lele memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena merupakan salah satu komoditas hasil perikanan yang potensial untuk diekspor. Ikan lele (Clarias sp) berada di peringkat ketiga setelah ikan mas (Cyprinus carpio) dan ikan lele (Clarias Gariepinus) dalam produksi budidaya ikan air tawar di Indonesia. Dengan adanya permintaan ikan lele yang semakin meningkat, peluang bisnis budidaya perikanan pun akhirnya terbuka lebar. Budidaya ikan lele secara intensif sudah banyak dilakukan, seperti penggunaan bibit unggul, penyediaan pakan berkualitas, dan manajemen pemeliharaan terkendali. Namun budidaya yang intensif tidak menjamin ikan lele terhindar dari penyakit, seperti penyakit yang disebabkan oleh Streptococcus sp.Â
Budidaya ikan lele dumbo (Clarias Gariepinus) ketika menghadapi masalah serius seperti ikan mudah terserang penyakit, terutama disebabkan oleh bakteri. Beberapa jenis bakteri penyebab penyakit lainnya selain Streptococcus sp. adalah Aeromonas hydrophila. Bakteri jenis ini dapat menyebabkan tingginya kematian ikan pada ikan lele dumbo (Clarias Gariepinus) dengan berbagai ukuran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstraksi kulit manggis terhadap pertumbuhan bakteri Aeromonas hydrophila secara in vitro, serta nilai 96-hour Lethal Dose (LD50) ekstrak kulit manggis setelah terpapar ikan lele dumbo (Clarias Gariepinus).
Tanaman yang termasuk dalam spesies Clusiaceae yaitu Garcinia mangostana Linn (buah manggis). Telah digunakannya lapisan kulit buah manggis sebagai obat tradisional untuk penyembuhan luka, infeksi topikal. Kulit buah manggis mengandung senyawa yaitu diantaranya mangostin, mangostenol, mangostinon A, mangostinon B, trapezifolixanthone, tovofillin B, alpha mangostin, beta mangostin, garsinon B, mangostanol, flavonoid, epicatechin. Gartanin, gamma mangostin, garsinon E, epicatechin.
Kulit manggis terbukti memiliki beberapa senyawa yang bermanfaat bagi kesehatan. Pada ekstrak etanol 95% kulit manggis mengandung alkaloid, tanin, flavonoid, triterpenoid, polifenol, saponin. Penelitian sebelumnya menunjukkan kulit manggis berpotensi menghambat berbagai jenis bakteri seperti Staphylococcus sanguis, Streptococcus sallivarius, Streptococcus oralis, Streptococcus mutans, Lactobacillus acidophilus dan memiliki efek penghambatan terhadap S. aureus, Salmonella sp dan E. Coli dan efektif dalam menghambat bakteri penyebab pneumonia adalah klebsiella pneumonia.
Dalam upaya meningkatkan imunitas pada ikan, terdapat berbagai tanaman herbal yang dapat digunakan, seperti ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana L). ). Pengujian in vitro bahan alami xanthone hasil ekstraksi kulit buah manggis diharapkan terjadi antara bahan alami pada reseptor sel bakteri, yang kemudian dilanjutkan dengan reaksi transpeptidase dan penghambatan sintesis peptidoglikan pada dinding sel bakteri. Mekanisme tersebut berakhir dengan terhentinya aktivitas inhibitor enzim autolitik pada dinding sel. Pada lingkungan isotonik, lisis terjadi pada lingkungan hipertonik, sehingga air keluar sel. Dalam lingkungan hipertonik, tekanan osmotik menyebabkan air mengalir keluar sel. Jika cukup banyak air yang dikeluarkan dengan cara ini, sitoplasma akan memiliki konsentrasi air yang sangat rendah sehingga sel tidak dapat berfungsi lagi. Jika sintesis peptidoglikan terhambat sehingga tidak terbentuk peptidoglikan, air yang masuk ke dalam sel dari lingkungan akan menyebabkan sel bakteri mengalami lisis.
Pada penelitian ini aktivitas antibakteri bahan diuji secara in vitro dengan konsentrasi 0%, 1,56%, 3,125%, 6,25%, 12,5%, 25% dan 50%. Pemberian ekstrak fraksi etanol ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan bakteri patogen Streptococcus iniae dengan kepadatan 107CFU/ml secara in vitro.
Penulis : Dwitha Nirmala, S.Pi., M.Si
Catatan Informasi detail riset ini dapat dilihat pada tulisan di:
Judul: Testing the antibacterial effectiveness of mangosteen peel extract (Garcinia mangostana L) against Aeromonas hydrophila Bacterial infection in dumbo catfish (Clarias gariepinus)
https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1755-1315/1273/1/012024
The 5th International Conference on Fisheries and Marine Sciences (INCOFIMS) 2022. Berlian cahya, Dwitha Nirmala , Benny Triantoro
Published under licence by IOP Publishing Ltd
IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, Volume 1273, 5th International Conference on Fisheries and Marine Science 28/09/2022 – 28/09/2022 Online
Citation B Cahya et al 2023 IOP Conf. Ser.: Earth Environ. Sci. 1273 012024DOI 10.1088/1755-1315/1273/1/012024