UNAIR NEWS – Untuk kali pertama Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dilangsungkan dengan berbasis komputer atau Computer Based Test (CBT). Universitas Airlangga ikut dipercaya sebagai tempat diselenggarakannya SBMPTN CBT. Sebanyak 160 siswa mengikuti ujian yang dilangsungkan di Airlangga Medical Education Center (AMEC), FK UNAIR, Selasa (31/5).
Rektor UNAIR Prof. Dr. H. Mohammad Nasih, MT., SE., Ak, CMA., melakukan sidak untuk memastikan ujian SBMPTN CBT berjalan dengan lancar.
“Ujian berjalan lancar. Peserta konsentrasi dengan soalnya masing-masing. Nampaknya soal memang acak penuh. Tadi saya lihat tidak ada yang sama antara satu komputer dengan komputer yang lain. Ini yang menurut saya jauh lebih fair,” ujar Prof Nasih.
Tidak ada gangguan teknis pada saat ujian berlangsung. “Saya lihat lancar dan tidak ada gangguan teknis. Tidak ada gangguan karena kita sudah persiapkan sebelumnya,” ujar guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNAIR tersebut.
Menurutnya, ujian dengan berbasis CBT ini dapat meminimalisir terjadinya kecurangan. Masing-masing peserta diberikan soal ujian yang berbeda-beda, sehingga tidak dimungkinkan terjadi kecurangan antara peserta satu dengan peserta yang lain.
“Masing-masing orang tidak mungkin melakukan kecurangan dengan melihat pekerjaan temannya. Dalam CBT ini kita tidak ada bocoran jawaban, karena urutan masing-masing soal berbeda-beda. Master jawabannya pasti juga akan berbeda-beda,” imbuhnya.
Ujian SBMPTN CBT terbagi menjadi tiga gelombang. Gelombang pertama, kelompok ujian Saintek dengan materi ujian TKPA dan TKD Saintek. Gelombang kedua, kelompok ujian Soshum dengan materi ujian TKPA dan TKD Soshum. Dan gelombang ketiga, kelompok ujian Campuran dengan materi ujian TKPA, TKD Saintek, dan TKD Soshum. Pengumuman ujian akan diinformasikan secara resmi pada 28 Juni 2016 mendatang.
Selain ujian SBMPTN CBT, UNAIR juga menjadi lokasi penyelenggaraan ujian SBMPTN PBT (Paper Based Test) atau sering disebut dengan ujian tulis. Baik ujian SBMPTN CBT maupun PBT semuanya berjalan dengan lancar, tanpa kendala yang berarti.
Untuk menghindari kecurangan dalam ujian SBMPTN PBT, panitia telah memasang Jammer (perangkat pengacak sinyal) di beberapa lokasi tempat penyelenggaraan SBMPTN PBT. Guna pemasangan perangkat tersebut adalah untuk meminimalisir kecurangan peserta, terkait penggunaan media seluler dalam pengerjaan ujian.
“Kita tadi sudah coba di handphone kita, memang mati tidak ada sinyal,” ujar Purkan, salah satu panitia penyelenggara SBMPTN PBT di FISIP UNAIR. (*)
Penulis : Binti Q. Masruroh
Editor: Dilan Salsabila dan Nuri Hermawan